Dunia konstruksi seringkali dihadapkan pada tantangan yang tak terduga, salah satunya adalah fenomena mengerikan di mana bangunan yang baru selesai dibangun tiba-tiba roboh. Apakah Anda pernah bertanya-tanya apa yang bisa menyebabkan kejadian tragis ini? Apakah masalah struktural, bahan bangunan yang kurang baik, atau faktor lain yang mungkin tidak terpikirkan sebelumnya? Artikel ini akan membahas secara komprehensif potensi penyebab kegagalan struktural.
Mari bersama-sama merunut detail, memahami kompleksitas, dan mengurai penyebab di balik kejadian bangunan roboh. Temukan jawaban-jawaban yang mungkin akan memunculkan pertanyaan baru dan memperluas pandangan kita terhadap keamanan dan kualitas konstruksi. Berikut 5 Penyebab Bangunan Roboh yang sebaiknya Anda pahami.
Sumber: Google
Ketahanan pondasi menjadi faktor krusial dalam konstruksi bangunan. Pembangunan pondasi memang bukan tugas yang mudah, terutama di Indonesia di mana beberapa daerah memiliki tanah dengan karakteristik lembut yang beragam.
Meskipun ada berbagai teknik yang dapat diterapkan untuk mengatasi kondisi tanah yang beragam, pembuatan pondasi yang kuat seringkali memerlukan biaya yang signifikan. Biaya ini bahkan dapat mencapai setengah dari anggaran yang telah disiapkan untuk proyek konstruksi.
Sayangnya, kurangnya pemahaman akan pentingnya pondasi dan keengganan untuk mengalokasikan anggaran lebih seringkali berujung pada konstruksi bangunan tanpa pondasi yang memadai. Beberapa bangunan bahkan dibangun hanya dengan memperhatikan kemampuan berdiri, tanpa memperhitungkan kekuatan pondasi yang seharusnya menjadi dasar utama keamanan dan stabilitas.
Dalam pembangunan pondasi, dua faktor penting yang harus diperhatikan adalah kekuatan tanah dan perencanaan beban bangunan. Namun, di Indonesia, seringkali kedua faktor ini tidak selaras, dan fondasi dibuat tanpa memperhitungkan kebutuhan sebenarnya, hanya untuk memenuhi standar minimum agar bangunan dapat berdiri dan tidak amblas.
Terdapat kasus di mana fondasi dirancang khusus untuk rumah satu lantai, namun karena kebutuhan berkembang, rumah tersebut diubah menjadi dua lantai, menimbulkan beban yang berlebihan bagi fondasi yang tidak memadai.
Penting untuk diingat bahwa penghematan dalam pembangunan fondasi bukanlah pilihan yang bijaksana. Keamanan dan keselamatan merupakan aspek yang tak ternilai harganya. Memahami karakteristik tanah, merencanakan pondasi dengan mempertimbangkan beban bangunan, dan bersedia mengalokasikan anggaran yang memadai untuk pondasi adalah investasi yang melindungi masa depan keamanan dan stabilitas bangunan.
Sumber: Google
Ketidakmampuan dalam mengidentifikasi dan menggunakan bahan bangunan berkualitas dan berstandar menjadi risiko serius yang dapat menyebabkan runtuhnya sebuah bangunan akibat penghematan yang tidak tepat. Di Indonesia, kurangnya pemahaman konsumen dan kekurangan regulasi yang ketat menciptakan celah bagi peredaran banyak bahan bangunan palsu yang tidak memenuhi standar di pasaran.
Contohnya adalah penggunaan baja ringan yang tidak sesuai standar dalam proses konstruksi. Padahal, baja ringan memiliki keunggulan sebagai material yang kuat dan tahan lama, mampu bertahan hingga puluhan tahun. Sayangnya, dengan meningkatnya permintaan atas keunggulan ini, produk baja ringan palsu mulai bermunculan di pasar. Identifikasi produk palsu menjadi tantangan tersendiri, terutama bagi konsumen awam yang sulit membedakannya dari produk asli.
Pentingnya pemilihan bahan bangunan yang tepat, seperti baja ringan yang sesuai standar, tidak hanya memastikan kekuatan struktural bangunan tetapi juga meminimalkan risiko kecelakaan dan kerugian di masa depan. Oleh karena itu, kesadaran akan kualitas dan keberstandaran bahan bangunan harus ditingkatkan, dan konsumen perlu melakukan riset serta berkonsultasi dengan ahli konstruksi untuk memastikan penggunaan bahan yang sesuai dengan kebutuhan dan standar keselamatan.
Sumber: Antara News
Meskipun bangunan menggunakan material berkualitas dan pondasi yang kokoh, risiko runtuh mendadak tidak selalu dapat dihindarkan. Salah satu penyebab umumnya adalah beban yang melebihi kapasitas rencana awal.
Banyak kasus menunjukkan bahwa kegagalan gaya tekan, disebabkan oleh beban berlebihan, menjadi faktor dominan dalam kejadian runtuh bangunan. Gudang penyimpanan di minimarket atau bangunan sering menjadi sumber beban berlebih, terutama jika bagian atas bangunan digunakan sebagai tempat penyimpanan.
Kebiasaan menumpuk barang di lantai atas, seperti rumah atau loteng, memberikan tekanan tambahan pada struktur bangunan. Bangunan yang semula dirancang hanya untuk menahan atap harus kini menanggung beban yang jauh lebih berat akibat perubahan fungsi dan penumpukan barang.
Perubahan peruntukan bangunan juga dapat menjadi pemicu kegagalan beban. Bangunan yang awalnya berfungsi sebagai tempat tinggal dapat berubah menjadi tempat kegiatan industri atau UMKM. Perubahan ini memerlukan penyesuaian struktural agar dapat menanggung beban yang lebih berat dari sebelumnya.
Penting untuk dipahami bahwa setiap perubahan fungsi bangunan harus disertai dengan evaluasi struktural dan, jika perlu, proses renovasi. Struktur bangunan harus mampu menanggung beban yang dihadapinya, dan pemilik bangunan perlu mempertimbangkan kembali desain dan perencanaan jika terjadi perubahan signifikan pada penggunaan bangunan.
Baca juga: Pahami Cara Pemasangan Bondek yang Tepat dan Benar
Sumber: Google
Dalam proses pembangunan, terdapat risiko kesalahan yang dapat muncul karena campur tangan manusia. Meskipun seharusnya dapat dihindari, berbagai faktor human error masih bisa terjadi, terutama dalam hal-hal yang bersifat struktural. Penting untuk dicatat bahwa kesalahan semacam ini seharusnya dapat diatasi dengan sistem pengawasan yang baik. Penggunaan sistem pengawasan berlapis diharapkan mampu mencegah dan mendeteksi kesalahan, terutama yang bersifat krusial dalam proses pembangunan.
Kesalahan tersebut seringkali dipicu oleh kurangnya pengalaman dan pengetahuan dari para pekerja. Meskipun mereka diberi bahan yang tepat, kesalahan tetap dapat terjadi. Sebagai contoh, kesalahan dalam pencampuran beton dapat mengakibatkan kekuatan beton yang tidak mencukupi untuk menahan beban yang diperlukan.
Penggunaan material yang tidak tepat juga dapat menjadi sumber kesalahan. Misalnya, ketidakpahaman pekerja terhadap sifat material bisa menyebabkan penggunaan baja ringan galvalum yang dicampur dengan beton, mengira hal ini akan meningkatkan kekuatannya. Namun, ini merupakan kesalahan karena galvalum, meskipun tahan terhadap air, lemah terhadap campuran semen. Penggunaan semen malah dapat merusak dan mempercepat kerusakan baja ringan.
Sebagian besar kesalahan semacam ini dapat dihubungkan dengan perekrutan pekerja yang kurang terampil, yang seringkali merupakan upaya untuk menghemat anggaran daripada menggunakan jasa kontraktor yang terpercaya. Oleh karena itu, pemilik proyek sebaiknya mempertimbangkan dengan serius dalam pemilihan tenaga kerja dan memberikan pelatihan yang memadai untuk meminimalkan risiko kesalahan selama proses pembangunan.
Sumber: Google
Kekuatan bangunan yang tidak diuji setelah selesai dibuat, meningkatkan risiko keamanan bangunan terutama soal kekuatannya. Penting untuk mencatat bahwa pengawasan dalam tahap ini harus dilakukan secara tegas. Di Indonesia, terdapat aturan pembangunan yang diatur dalam Undang-Undang No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung.
Secara umum, uji kekuatan bangunan tidaklah terlalu sulit, dan terdapat 5 metode umum yang biasa digunakan, diantaranya:
Covermeter Test: Pengujian untuk mengukur tebal selimut beton, jarak antar tulangan, dan diameter tulangan.
Hammer Test: Tes praktis dan mudah untuk menentukan kualitas kekuatan beton.
Impact Echo Test: Metode ini menggunakan benturan mekanis untuk menghasilkan gelombang frekuensi yang dapat mengukur kekuatannya.
Carbonation Test: Metode untuk mengetahui kualitas selimut beton dalam melindungi tulangan baja melalui proses karbonasi.
Pulse Echo Test: Pengujian ini menggunakan alat yang memanfaatkan pulse echo sebagai inovasi teknologi.
Penting untuk diingat bahwa uji kekuatan yang tidak dilaksanakan dengan benar dan sesuai prosedur menyebabkan kerugian karena potensi yang dapat mengancam nyawa banyak orang. Inspeksi dan pengawasan yang teratur selama setiap tahap konstruksi diperlukan untuk mencegah risiko kegagalan dan memastikan keamanan bangunan, bahkan sejak hari pertamanya digunakan.
Baca juga: Mengenal Lebih Dalam Tentang Pondasi Strauss Pile: Keunggulan dan Harganya
Beberapa penyebab potensial bangunan roboh mendadak, termasuk kelemahan pondasi, penggunaan bahan bangunan yang tidak berkualitas, beban melebihi kapasitas rencana, kesalahan konstruksi manusia, dan kurangnya pengujian kekuatan setelah pembangunan. Keamanan dan ketahanan bangunan dapat ditingkatkan melalui pondasi yang kuat, pemilihan bahan bangunan yang sesuai standar, serta pengujian kekuatan yang teliti. Perubahan fungsi bangunan harus disertai penyesuaian struktural yang memadai, dan pengawasan konstruksi yang cermat sangat penting untuk mencegah risiko roboh mendadak.
Bagi Anda yang sedang membangun rumah, tentunya keputusan yang tepat untuk membaca ini terlebih dahulu. Atau jika Anda tahu siapa yang perlu tips ini, jangan sungkan untuk share artikel ini ya. Tapi yang terpenting, proses konstruksi yang terawasi sepenuhnya atau menggunakan konstruktor dan material yang berstandar dan terpercaya.
Untuk keperluan baja ringan, percayakan pada brand BLKP yang sudah berpengalaman sejak 2003, terbuat dari baja ringan berkualitas tinggi. Tidak hanya berstandar SNI, ISO, namun juga sudah lulus berbagai uji dari lembaga berkredibilitas. Tersedia berbagai produk, mulai dari kebutuhan rangka, atap, hingga floordeck. Anti karat, ramah lingkungan, harga bersahabat. Butuh konsultasi? Hubungi tim kami.