Seiring munculnya konsep pembangunan ramah lingkungan yang lebih menekankan pada peningkatan efisiensi dalam menggunakan air, material bangunan, dan energi. Semakin maraknya penebangan kayu secara liar dan besar - besaran serta tidak ramah lingkungan membuat berbagai produk industri berbondong – bondong menghasilkan inovasi baru. Salah satu yang menghasilkan produk baru adalah perusahaan konstruksi atau bahan bangunan.
Rangka baja ringan kini sudah mulai menggantikan kayu yang dari dulu hingga sekarang di gunakan untuk sebuah kerangka pada bangunan utama dan juga atap rumah. Akibat dari penebangan hutan secara liar membuat bangunan dengan bahan kayu mulai berkurang, hal ini merupakan sebuah kepedulian terhadap lingkungan dan melestarikan bumi. Sehingga kayu kini mulai di gantikan dengan baja ringan.
Baja ringan mempunyai keunggulan tersendiri, karena bahannya yang anti keropos, lebih kuat, anti rayap, anti karat, mudah di pasang, lentur, dan lebih ringan, sehingga tidak membebani fondasi dan konstruksi bangunan. Pada umumnya material baja ringan utamanya adalah zinc, alumunium, dan di lapisi dengan lapisan anti karat. Di dalamnya juga ada kandungan silicon.
Saat ini baja ringan menjadi tren tersendiri sebagai material bangunan. Rangka atap baja ringan lebih populer jika di bandingkan dengan material baja yang lainnya. Hal ini di sebabkan gencarnya pengiklanan mengenai rangka atap baja ringan yang menggantikan rangka kayu. Di karenakan saat ini rangka kayu semakin mahal sehingga menggunakan rangka baja ringan menjadi salah satu alternatif pengganti rangka kayu.
Bangunan modern saat ini sudah banyak yang memakai material rangka atap baja ringan, dan sangat di rekomendasikan untuk bangunan industri seperti pabrik dan gudang. Pemasangan rangka atap baja ringan yang relatif lebih cepat bila di bandingkan dengan rangka kayu. Menjadikan penggunaan baja ringan semakin populer. Produk baja ringan yang baik memiliki sifat yang ramah lingkungan dan dapat mengurangi maraknya penebangan kayu secara liar.
Source: Google.com