development

APA ITU FINISHED GOODS ATAU BARANG JADI DALAM DUNIA KONSTRUKSI

Sebagian dari kita pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah finished goods atau barang jadi. Secara garis besar, finished good merupakan barang hasil produksi dari manufaktur yang siap didistribusikan ke pasar. 

 

Sifat dari finished goods yang inventaris, membuat para pelaku bisnis perlu untuk memperhatikan material ini dengan tepat karena mempengaruhi keputusan penting soal bisnis. Terkait soal pengadaan bahan baku, perencanaan produksi, sampai pengiriman produk.

 

Dalam dunia konstruksi bangunan, finished good atau barang jadi juga menjadi hal yang penting. Termasuk dalam ranah manufaktur baja ringan, finished goods menjadi primadona. Simak artikel di bawah ini untuk memahami finished goods.

 

 

Apa itu Finished Good?

apa itu Finish Good

Sumber: Google

 

Finished goods atau barang jadi baja ringan merupakan produk hasil manufaktur yang sudah tuntas dalam proses produksinya, telah melewati uji kelayakanan, dan siap untuk dijual ke pelanggan.

 

Lalu timbul pertanyaan, mengapa finished goods sangat penting dalam rantai produksi? Hal ini disebabkan karena ketersediaan dari finished goods penting untuk memenuhi permintaan pasar atau konsumen. 

 

Saat permintaan pasar terpenuhi dengan baik dan harga yang ditetapkan sesuai. Maka secara langsung berpengaruh pada terserapnya produk ke konsumen yang dapat meningkatkan kinerja bisnis bahkan revenue atau penghasilan dari perusahaan secara keseluruhan. 

 

Untuk itu, penting untuk mengefisiensikan dan mengefektifkan finished goods agar biaya produksi tidak membengkak dan memaksimalkan keuntungan. 


 

Fungsi Finished Goods

apa itu finish good

Sumber: Google

 

Perusahaan yang memiliki fokus utama bisnis manufaktur sangat bergantung pada finished goods untuk dijual sampai ke konsumen tingkat akhir.

 

Selain memiliki peran besar dalam meningkatkan penghasilan perusahaan, finished goods memiliki peranan untuk menghasilkan citra atau branding yang kuat.

 

Hal ini dapat terlihat dari kualitas barang yang dihasilkan, packaging yang unik dan informatif, sampai unique selling point yang ditawarkan dari suatu produk yang membedakannya dengan produk-produk lainnya. 

 

Intinya untuk mencapai kesuksesan jangka panjang, maka perusahaan perlu memastikan kualitas dari finished goods sampai di tangan konsumen akhir, efisiensi produksi, ketersediaan bahan baku material, hingga stock finished goods yang tersedia.

 

 

Finished Good dalam Dunia Konstruksi

apa itu finish good

Sumber: Google

 

Sebelum membahas peranan dan contoh finished goods dalam dunia konstruksi, coba Anda ingat-ingat kembali saat terakhir kali ke toko bangunan atau material. Apa saja yang Anda lihat pertama kali di rak atau etalase toko bangunan tersebut?

 

Jika Anda menemukan banyak sekali material atap, material partisi, material lantai, material dapur, kaleng cat, hingga berbagai macam paku tembak. Apa yang menjadi kesamaan dari semua itu?

 

Yap benar! Barang-barang inilah yang masuk ke dalam kategori finished good dalam dunia konstruksi karena sudah siap untuk langsung digunakan serta tidak ada lagi proses yang dilakukan oleh si penjual barang. 

 

Keseluruhan barang tersebut sudah siap untuk diperjualbelikan karena sudah melewati proses akhir manufaktur hingga melewati tes uji kelayakan. 

 

 

Contoh Finished Good dari Berbagai Industri

Berikut beberapa contoh barang-barang jadi (finished goods) dari berbagai industri yang dapat dijadikan contoh atau referensi untuk Anda:

 

  1. Untuk industri maklon, maka yang disebut sebagai barang jadi (finished good) adalah kosmetik, skincare, hingga makanan dan minuman instan.

  2. Untuk industri konveksi, maka yang disebut sebagai barang jadi (finished good) adalah pakaian

  3. Untuk industri pembuat semen, maka yang disebut barang jadi (finished good) ialah semen.

  4. Untuk industri komputer, maka yang disebut barang jadi adalah komputer yang siap dijual.

  5. Begitupun untuk industri manufaktur baja ringan seperti BLKP, maka yang disebut dengan kategori barang jadi baja ringan yakni genteng metal, spandek, rabung, talang air, talang jurai, flashing, floordeck, hollow, furing, truss baja, reng, hingga floordeck atau bondek.

 

Baca juga: Mengenal Kelebihan & Kekurangan Corten Steel, Baja Unik Berkekuatan Tinggi

 

 

Cara Melakukan Kontrol Stok Finished Goods

Dalam melakukan kontrol stok barang, tentunya perusahaan akan melewati serangkaian proses yang amat panjang. Terlebih lagi kalau di dalam gudang penyimpanan barang ada berbagai macam produk dengan perawatan yang berbeda-beda. 

 

Maka, semua proses tersebut tentunya tergantung dari kegiatan bisnis yang dilakukan oleh perusahaan itu sendiri. Cara sederhana dalam mengontrol nilai stok finished good yakni:

 

 

Mengaudit Stok Barang

Audit stok barang kemudian catat dalam data administrasi. Kesalahan dalam manajemen stok dapat menjadi masalah serius, misal ada perbedaan antara data administrasi dengan kondisi aktual di gudang.

 

Dengan mengaudit akan terdeteksi dan ditemukan potensial kerugian bisnis dengan cepat, seperti misalnya stok yang tidak terjual ataupun hilang.

 

Penting untuk mengelola barang di gudang dengan sistem SKU menggunakan sistem pemindai kode atau barcode scanner.

 

Menghitung Stok Finishing Goods dengan Efektif

Beberapa metode yang dapat dipertimbangkan dan diterapkan dalam mengelola stok serta persediaan barang, antara lain:

 

  1. First in, FIrst Out (FIFO) yakni metode ini mengutamakan barang yang pertama kali masuk ke stok. Hal ini bertujuan untuk mengurangi risiko penurunan nilai barang atau dead stock. 

  2. Perpetual Inventory yakni metode mencatat stok barang secara terus menerus, keuntungan dari menggunakan sistem ini ialah tidak perlu dilakukan stock opname secara berkala. 

  3. Barcode Scanner yakni metode menghitung stok finishing goods dengan menggunakan sistem SKU melalui kode pemindai dan juga mengelola penempatan barang di dalam gudang.

  4. Economic Order Quantity (EOQ) yakni metode menghitung stok finishing goods dengan mengelola transaksi melalui pemesanan barang dalam jumlah tertentu untuk mengoptimalkan biaya pengiriman dan penyimpanan gudang.

 

Menggunakan Software

Software sangat membantu dalam mengelola, memantau, dan melakukan pelacakan perputaran barang dengan lebih cepat dan lengkap. Ada beberapa software yang menyediakan fitur manajemen stok berbasis cloud yang datanya bisa diakses secara mudah.

 

Cukup diakses dengan smartphone atau aplikasi yang terhubung dengan koneksi internet, Anda tidak harus ke lokasi gudang secara fisik. Beberapa bahkan menyediakan fitur real-time yang membantu meremind untuk mencegah kehabisan stok dan melakukan pemesanan ulang sesuai kebutuhan. 

 

 

Kontrol Persediaan dalam Manufaktur

apa itu finish good

Sumber: Google

 

Dalam sebuah kegiatan manufaktur, untuk menghasilkan finished good terdapat beberapa langkah. Umumnya, proses manufaktur finished goods terbagi menjadi beberapa tahapan yaitu bahan baku (raw materials), work in process, finished goods, dan maintenance repair operations products. Berikut penjelasannya:

 

Raw Material (Bahan Baku)

Raw material merupakan bahan dasar yang dijual pemasok dan diperjualbelikan ke perusahaan untuk membuat produk yang siap dijual kepada pelanggannya.

 

Misalnya adalah pembelian galvalume atau galvanis sebagai bahan baku untuk memproduksi baja ringan. Fungsi bahan baku dalam perusahaan atau industri tentunya memiliki peranan yang amat penting. 

 

Jika tidak ada bahan baku, maka perusahaan kesulitan dalam membuat produk untuk memenuhi semua pesanan dari para pelanggannya. 

 

Sehingga yang terjadi adalah arus kas yang akan terkena imbasnya. Hal ini karena tidak adanya pemasukan bagi perusahaan di waktu tersebut. 

 

Work In Process (Barang Setengah Jadi)

Tahapan kedua dari kontrol stok adalah work in process atau biasa disingkat menjadi WIP. Yang membedakan antara barang WIP dengan finished goods yakni barang jadi belum boleh diperjualbelikan ke konsumen.

 

Contoh mudah dalam menggambarkan proses WIP dengan menganalogikannya sepasang sandal yang sudah selesai diproduksi, namun belum dapat dijual karena harus dibuat packagingnya lebih dulu.

 

Umumnya, stok WIP dapat menjadi beban bagi kebanyakan perusahaan manufaktur. Meskipun tidak terasa langsung dampaknya, namun semakin banyak barang WIP yang tertunda, maka semakin banyak stok barang yang tidak dapat dijual.

 

Inilah yang menyebabkan stok WIP harus tetap ada supaya kapasitas dalam line produksi dapat tetap bekerja secara maksimal. 

 

Finished Goods

Di dalam tahapan ini, produk yang sudah dilakukan pengecekan oleh bagian QC bisa dijual ke pelanggan. Sebuah produk dikatakan baik apabila sudah melewati quality control dengan indikator pengecekan yang sudah sesuai dengan ketentuan perusahaan.

 

Contohnya untuk industri sandal, maka proses pengecekan final yang dilakukan adalah memeriksa dengan detail tentang warna dari sandal tersebut dan kerapihan jahitannya.

 

Barang MRO (Maintenance, Repair, and Operations)

Barang MRO (maintenance, repair, and operations) atau yang juga dikenal sebagai material tidak langsung. Barang-barang MRO berguna dalam menjaga produktivitas, keselamatan, dan kelancaran operasi. 

 

Barang-barang ini penting untuk mencegah berbagai masalah produksi, seperti downtime. Contoh barang MRO meliputi peralatan pemeliharaan dan perbaikan, seperti kendaraan operasional, pipa, suku cadang, dan peralatan keselamatan kerja.

 

Barang MRO mencakup beberapa hal sebagai berikut : 

  1. Sarung tangan

  2. Peralatan untuk keselamatan

  3. Komputer

  4. Peralatan industri (seperti: katup, kompresor, pompa)

  5. Barang habis pakai (seperti: pembersih, laboratorium, dan perlengkapan kantor)

  6. Pasokan tanaman pemeliharaan (seperti: pelumas, Gasket, alat perbaikan)

 

Kebanyakan orang kurang peduli terhadap peran penting dari barang MRO padahal peran dari MRO sangat penting untuk menjaga rantai pasokan berjalan lancar dan proses produksi tidak akan terganggu.

 

Kegagalan dalam mempertahankan MRO ini akan berdampak kepada lumpuhnya bisnis perusahaan.

 

Baca juga: Apa itu Gaya Momen dalam Dunia Konstruksi? Berikut Penjelasannya

 

Kesimpulan

Finished goods atau barang jadi memiliki peranan yang sangat penting dalam suatu lini bisnis, khususnya bisnis berbasis manufaktur. 

 

Finished good merupakan produk hasil manufaktur yang sudah tuntas dalam proses produksinya, telah melewati uji kelayakanan, dan siap untuk dijual ke pelanggan.

 

Dengan mengetahui pengertian tentang finished goods, contoh, dan cara melakukan kontrol stok terhadap barang jadi, tentunya Anda sudah lebih memahaminya, kan? Semoga artikel ini bermanfaat.

 

BLKP menyediakan berbagai produk baja ringan yang bermutu tinggi dengan standarisasi SNI, ISO 9001-2015, uji lab ketahanan dari berbagai lembaga bersertifikat serta tersertifikasi TKDN 22 - 34981. 

 

Tertarik untuk membeli baja ringan? Silahkan hubungi Tim BLKP. 


 

 

 

Sumber: 

Mekari Jurnal & Hashmicro



Artikel Populer

Tidak ada artikel popular.
Your Message Has Been Sent..