Apakah Anda sering mendengar istilah pondasi? Dalam proses membuat sebuah bangunan, pembuatan jenis pondasi harus dilakukan dengan cermat dan tidak bisa sembarangan karena berdampak pada kualitas hasil konstruksinya.
Pondasi memiliki peranan yang sangat penting karena dapat menanggung beban dari seluruh struktur bangunan. Ada 2 pondasi yang umumnya digunakan yakni pondasi dalam dan pondasi dangkal, yang bisa disesuaikan sesuai dengan tipe bangunan dan kondisi lingkungan.
Dalam konteks pondasi dalam, salah satu tipe yang sering digunakan adalah pondasi bore pile. Pondasi bore pile umumnya dipilih ketika proyek konstruksi terletak dalam area terbatas dan diapit oleh struktur bangunan.
Dalam artikel ini, BLKP akan menguraikan informasi secara lebih lengkap dan komprehensif mengenai pondasi bore pile, berbagai jenisnya, dan kelebihan yang dimiliki dalam dunia konstruksi.
Sumber: Google
Pondasi bore pile merupakan jenis pondasi berbentuk tiang vertikal yang ditanamkan ke dalam tanah untuk menahan beban struktural di atasnya, sekaligus untuk mengalirkan beban bangunan ke dalam lapisan tanah. Pondasi ini menggunakan tabung silinder panjang yang terbuat dari tulang beton.
Proses pemasangan pondasi bore pile melibatkan pengeboran lubang di tanah menggunakan alat khusus yang disebut mesin bor pile. Setelah lubang terbentuk, lubang tersebut diisi dengan material kuat seperti beton atau campuran beton dan bahan tambahan lain yang berguna untuk meningkatkan kekuatan dan daya dukung pile.
Kedalaman yang disarankan ketika menggunakan pondasi bore pile berkisar 10 - 20 meter. Pondasi bore pile digemari karena bisa digunakan pada lokasi yang sempit atau bangunan terletak di kawasan padat penduduk karena tidak memerlukan pergerakan atau pengerukan tanah yang memakan banyak tempat. Selain itu teknik ini sangat ramah untuk dilakukan pada pondasi lahan sempit, bore pile juga digunakan sebagai alternatif jika suatu konstruksi tidak bisa menerapkan pondasi tiang pancang.
Baca juga: Mengenal Pondasi Tapak dan Keunggulannya
Sumber: Google
Pondasi bore pile memiliki kedalaman sekitar 10 - 20 meter, yang dapat menahan beban besar dengan efektif. Lubang yang dalam ini memungkinkan beban struktural dialirkan ke tanah dengan baik, serta mampu meningkatkan stabilitas bangunan. Dalam proses ini, beban didistribusikan melalui panjang pile dan ditransmisikan ke lapisan tanah di kedalaman tersebut. Kedalaman ini menjadi faktor kunci dalam memastikan fondasi yang kuat dan andal untuk bangunan.
Metode ini sangat cocok untuk tanah lempung atau tanah yang cenderung mengalami pergerakan dan pemuaian karena pile menjangkau kedalaman di mana tanah lebih stabil. Tanah lempung cenderung memiliki karakteristik pergerakan yang bisa berdampak negatif pada struktur bangunan. Namun, dengan menempatkan pile pada kedalaman yang lebih dalam, konstruksi memperoleh daya dukung dari tanah yang lebih padat dan kurang rentan terhadap perubahan volume.
Pondasi bore pile dapat diaplikasikan pada area yang sempit atau sulit diakses karena proses pemborannya yang presisi, tanpa memerlukan pengerukan tanah yang memakan banyak tempat.
Proses pemboran dan pengecoran yang terkendali memastikan pile konsisten. Bor presisi membentuk lubang dengan dimensi dan kedalaman yang tepat. Setelah itu, campuran beton diisi dengan metode pengecoran terkendali, menghilangkan ruang udara dan kekosongan. Pile yang konsisten ini memberikan fondasi andal dan efisien dalam menahan beban struktural.
Metode pondasi bore pile cocok untuk berbagai jenis proyek, seperti gedung tinggi, jembatan, dermaga, dan infrastruktur lainnya. Keunggulannya dalam menopang beban besar dan stabilitas membuatnya fleksibel dan andal untuk berbagai konstruksi.
Metode ini memiliki dampak lingkungan yang rendah karena menghasilkan sedikit limbah selama konstruksi. Hal ini berkontribusi pada upaya perlindungan lingkungan dan pengurangan limbah konstruksi secara signifikan.
Kelebihan signifikan dari pondasi bore pile adalah tingkat kebisingan yang rendah selama proses konstruksi. Metode ini tidak menghasilkan suara bising yang mengganggu lingkungan sekitar atau penduduk sekitar lokasi proyek, sehingga dapat diimplementasikan di area perkotaan atau lingkungan yang sensitif terhadap polusi suara tanpa mengganggu kenyamanan orang-orang di sekitarnya.
Selain memiliki banyak kelebihan, pondasi bore pile juga ternyata memiliki beberapa kekurangan yang perlu dipertimbangkan, antara lain:
Metode pondasi bore pile cenderung lebih mahal daripada metode pondasi lainnya seperti pondasi dangkal. Proses bor dan pengecoran yang lebih rumit, serta peralatan khusus yang diperlukan, dapat meningkatkan biaya proyek.
Jika terjadi masalah pada salah satu pile, perbaikan atau penggantian bisa menjadi tugas yang rumit dan mahal, terutama jika pile tersebut berada dalam kedalaman yang signifikan.
Ketika lokasi bor terletak pada tanah pasir atau berkerikil, disarankan untuk menggunakan bentonit sebagai upaya untuk mencegah longsor tanah. Penggunaan pondasi bore pile juga dapat menyebabkan tanah runtuh atau kehilangan tanah. Oleh karena itu, pemasangan bentonite yang berfungsi sebagai penahan longsor diperlukan untuk mencegah potensi longsoran.
Proses pembuatan pondasi bore pile memerlukan keterampilan dan pengetahuan teknis yang tinggi. Kurangnya keahlian dalam melaksanakan metode ini dapat berdampak negatif pada kualitas dan kinerja pondasi.
Dalam proses pembuatan pondasi bored pile, terdapat beberapa jenis yang berbeda jika dilihat dari proses pembuatannya. Pembagiannya adalah sebagai berikut:
Strauss pile adalah teknik pembuatan bore pile yang menggunakan tenaga manusia sebagai penggerak alat bor. Metode ini cocok untuk tanah kering dan praktis karena minim polusi dan kebisingan dari mesin. Namun, metode ini memiliki batasan pada waktu pengerjaan yang lebih lama dan kedalaman yang terbatas.
Sesuai namanya, metode pembuatan pondasi bore pile dalam prosesnya memerlukan lebih banyak air dalam proses pengeborannya, sehingga sering juga disebut sebagai teknik bor basah. Bore pile mini crane memiliki ragam variasi diameter pondasi yang bisa digunakan yaitu berdiameter dari 30 cm hingga 80 cm.
Bored Pile Gawangan adalah metode pembuatan pondasi bore pile yang menggunakan alat gawangan. Alat gawangan sendiri bekerja mirip dengan alat mini crane yaitu menggunakan air yang cukup banyak.
Perbedaanya adalah lubang yang dihasilkan gawangan berdiameter lebih besar dibanding mini crane. Perbedaan lainnya yang lebih mencolok adalah penggunaan tambang pada tiang gearbox dan sasis mesin di sisi kiri dan kanannya.
Penggunaan tambang ini bertujuan untuk menjaga keseimbangan alat selama proses pengeboran dan agar tidak melenceng ke arah lainnya. Bore Pile Gawangan cukup populer karena kemudahan alatnyanya yang dapat dirangkai dan dibongkar sehingga memudahkan pengerjaan.
Pondasi bore pile adalah metode vital dalam konstruksi dengan kemampuan menopang beban besar dan stabilitas tinggi. Ada beberapa jenis seperti Strauss Pile, Bore Pile Mini Crane, dan Bored Pile Gawangan, masing-masing dengan kelebihan dan kekurangan.
Kelebihan utamanya adalah daya dukung tinggi, toleransi terhadap tanah lempung, dan dampak lingkungan yang rendah. Namun, biaya dan waktu pembuatan bisa menjadi tantangan. Pemahaman mendalam mengenai jenis-jenisnya penting dalam memastikan kesuksesan konstruksi.
Sekian pembahasan mengenai pondasi bored pile yang cocok untuk konstruksi di lingkungan padat penduduk.
Perhatikan kebutuhan dan vendor yang Anda pilih dalam pengerjaan bangunan Anda agar sesuai dan tepat guna.
Kembali hitung kebutuhan dan anggaran Anda, namun jangan kompromikan keselamatan Anda.
Bagi Anda yang memerlukan material baja ringan berkualitas dengan bahan baku galvalume yang memiliki kelebihan yaitu tahan karat dan memiliki standar SNI, pastikan BLKP yang cocok dan tepat Anda pilih dalam pemenuhan kebutuhan Anda.