Walau sama-sama tampil mewah dan megah, akan tetapi desain klasik dan neo klasik memiliki perbedaan dari sisi ukiran, hiasan hingga dekorasi ruangan.
Lalu apa sebenarnya desain arsitektur Neo Klasik?
Arsitektur Neo Klasik adalah sebuah gaya arsitektur yang muncul pada abad ke-18 sebagai reaksi terhadap gerakan Rococo yang dianggap terlalu lemah dan berlebihan.
Baca Juga: Mengenal Arsitektur Vernakular, Definisi dan Sejarahnya
Dalam gaya arsitekturnya, arsitek menampilkan sisi estetika klasik Yunani dan Romawi, dengan penekanan pada proporsi, kesederhanaan, dan keteraturan geometris. Gaya ini mulai populer di awal abad ke-20 dan masih menjadi pilihan untuk berbagai proyek arsitektur modern hingga kini.
Desain bangunan bergaya Neo Klasik bermula dari periode Renaissance di Eropa, di mana kebangkitan kembali kebudayaan klasik Yunani dan Romawi.
Terlihat dari arsitektur bangunan, dengan ornamen dan proporsi klasik. Pada abad ke-18 atau sekitar tahun 1750, banyak arsitek yang menilai jika gaya Renaissance terlalu banyak ornamen yang membuat gaya bangunan sebagai hal yang mengganggu.
Itu sebabnya, arsitektur Neo Klasik muncul sebagai reaksi terhadap gaya Rococo yang berlebihan karena pengaruh seni dan mode dari Perancis pada masa itu.
Arsitek Robert Adam di Inggris dan Jacques-Louis David di Prancis adalah beberapa tokoh penting dalam perkembangan gerakan ini, dan mengembangkan pendekatan yang lebih sederhana dan simetris untuk desain arsitektur.
Beberapa ciri khas arsitektur dari Neo Klasik adalah :
Neo Klasik menekankan proporsi simetris yang ideal dan seimbang, yang dianggap sebagai representasi keindahan alam. Bangunan dari Neo Klasik memiliki denah segi empat atau persegi panjang, dengan proporsi yang dihitung dengan cermat dan ornamen yang disusun secara simetris.
Proporsi ini mencakup rasio antara lebar dan tinggi bangunan, ukuran jendela dan pintu, serta ukuran dan letak dari elemen-elemen dekoratif seperti pilar dan kapitel. Proporsi yang seimbang akan memberikan tampilan harmonis dan estetis pada bangunan.
Ornamen klasik dalam bangunan Neo Klasik cenderung sederhana dan terbatas pada elemen-elemen yang paling penting, seperti pilar, kapitel, dan arka. Elemen dekoratif terinspirasi dari seni klasik Yunani dan Romawi, seperti acanthus leaves, corbels, dan moldings.
Ciri khas lainnya adalah penggunaan material yang solid dan kuat, seperti batu atau marmer, karena menegaskan kekuatan dan kemewahan bangunan. Bangunan gaya Neo Klasik juga sering menampilkan kolom dan pilar yang besar dan kokoh sebagai elemen struktural yang penting.
Warna dalam bangunan Neo Klasik seringkali sangat sederhana, seperti dengan penggunaan warna putih atau abu-abu. Warna ini memang dapat menonjolkan keindahan arsitektur dan detail ornamen.
Meskipun arsitektur Neo Klasik berasal dari zaman kuno, banyak elemen dari gaya ini masih menjadi pilihan populer untuk banyak proyek arsitektur modern.
Banyak arsitek dan desainer masih menggunakan proporsi dan ornamen klasik dalam desain mereka, terutama untuk bangunan publik, seperti museum, gedung pemerintah, dan bangunan-bangunan sejarah lainnya.
Penggunaan elemen Neo Klasik dalam desain kontemporer bukan hanya terlihat pada bangunan publik, namun juga hunian. Banyak arsitek dan developer yang mengambil pendekatan yang lebih modern dari konsep Neo Klasik, yakni dengan menambahkan elemen-elemen yang lebih kontemporer dan inovatif.
Seperti memakai kaca dan baja dalam desain bangunannya agar lebih menampilkan sisi lebih modern dan futuristik.
Salah satu contoh bangunan awal dari arsitektur Neo Klasik adalah gedung Bank of England di London, yang dirancang oleh Sir John Soane pada awal abad ke-19. Bangunan ini sangat menampilkan ciri khas dari Neo Klasik, termasuk penggunaan ornamen klasik, proporsi geometris, dan bahan-bahan yang solid dan kuat.
seele.com
Beberapa bangunan dengan gaya arsitektur Neo Klasik modern adalah Museum Seni Kimbell di Texas, yang dirancang oleh arsitek Louis Kahn di tahun 1972. Bangunan ini menyatukan elemen klasik seperti kolom dan pilar, namun juga menggunakan beton dan kaca untuk menciptakan tampilan yang lebih modern.
Selanjutnya adalah Istana Versailles di Perancis. Bangunan yang menerapkan proporsi simetris yang seimbang ini dibangun pada abad ke-17. Bangunan ini memiliki simetri yang jelas dalam desainnya, dengan fasad yang memiliki jumlah jendela, pintu, dan pilar yang sama di kedua sisinya.
Untuk bangunan dengan penggabungan elemen Neo Klasik dengan desain kontemporer adalah bangunan gedung Capitol di Washington DC, Amerika Serikat. Gedung ini memiliki fasad yang terinspirasi oleh gaya klasik Yunani dan Romawi, dengan pilar besar dan kapital yang indah.
Selain itu, gedung Capitol ini juga menampilkan elemen proporsi simetris yang seimbang, ornamen sederhana, dan penggunaan warna putih yang menonjolkan keindahan arsitektur.
Untuk hunian, ada desain vila-vila di tepi pantai Mediterania. Villa-villa ini sering mengadopsi desain yang terinspirasi dari bentuk rumah mewah kuno Yunani dan Romawi, dengan pilar besar dan kapital yang indah, serta ornamen klasik yang menarik perhatian.
Gaya Neo Klasik menjadi gaya arsitektur yang sangat berpengaruh dalam sejarah arsitektur dunia dan terus berkembang dari tahun ke tahun.
Meskipun banyak arsitek yang masih menggunakan elemen-elemen dari gaya ini, ada juga yang mengambil pendekatan lebih modern dengan penambahan elemen kontemporer dan inovatif. Dengan demikian, desain Neo Klasik tetap relevan hingga kini.
Berminat membangun rumah dengan model ini? Tetap perhatikan dan gunakan material solid dan berkualitas terbaik. Pastinya menggunakan material baja ringan dari BLKP.
Terdapat beragam produk baja ringan yang sudah berstandar SNI, ISO 9001-2015, uji lab ketahanan produk hingga 4 tahun garansi warna serta tersertifikasi TKDN 22 – 34981.
Masih bingung dan ingin tanya-tanya terkait produk baja ringan? silahkan Chat Kami.