Jumlah masyarakat tiap tahun terus meningkat, namun di saat bersamaan luas lahan tetap sama. Hal ini membuat kebutuhan masyarakat terhadap hunian dan rumah kian melambung, sehingga menyebabkan harga tanah dan bangunan semakin mahal dari tahun ke tahun.
Untuk mengatasi masalah ini, industri properti dan juga pemerintah menawarkan berbagai solusi yang kreatif dalam memenuhi kebutuhan hunian, apalagi untuk kawasan perkotaan yang memiliki kepadatan penduduk tertinggi.
Salah satu ide dan solusi kreatif untuk memenuhi kebutuhan akan tempat tinggal adalah menghadirkan konsep hunian mixed used building. Lalu, apa sebenarnya konsep hunian yang satu ini? Apa kelebihan dan kelemahannya? Yuk, simak penjelasan lengkap dari BLKP berikut ini:
Baca juga: Kolom Utama dan Kolom Praktis Sebagai Metode Memperkokoh Bangunan
Secara sederhana, mixed use building merupakan sebuah gedung bertingkat tinggi yang mencakup berbagai keperluan, termasuk tempat tinggal, kantor, dan lokasi usaha. Dengan mengintegrasikan berbagai fungsi yang berbeda menjadi satu kesatuan, gedung ini mampu meningkatkan efisiensi penggunaan ruang dan mengurangi biaya konstruksi.
Lebih lanjut, mixed use building bukan hanya menghemat lahan, tetapi ternyata mampu mendongkrak nilai ekonomi dari suatu wilayah. Dengan fasilitas yang melayani berbagai macam keperluan, gedung ini mampu menarik beragam pengunjung, yang pada gilirannya akan meningkatkan nilai ekonomi daerah tersebut.
Merujuk dari Dudley H. William dalam Encyclopedia of American Architecture, mixed use building mengakomodasi berbagai jenis fungsi kegiatan dan usaha, termasuk hotel, rekreasi, apartemen, perkantoran, pusat perbelanjaan, dan lain-lain, dalam satu lokasi. Secara umum, kita dapat menggambarkan konsep bangunan mixed use building sebagai struktur bertingkat tinggi dengan berbagai fungsi ruang yang berbeda, seperti tempat tinggal, tujuan wisata, pusat perbelanjaan, dan lainnya.
Dalam konteks tata kelola kota dengan lahan yang terbatas. Konsep mixed use building dianggap sebagai strategi pembangunan yang cocok. Kemacetan yang semakin parah juga mendorong penduduk kota untuk memilih hunian di dalam proyek mixed use agar dapat menghemat waktu perjalanan ke tempat kerja atau pusat perbelanjaan.
Pengembangan mixed use dapat bervariasi, mulai dari bangunan tunggal yang memiliki toko ritel di lantai dasar dan apartemen di atasnya, hingga konsep pengembangan berupa "urban village" yang mencakup beberapa bangunan dengan berbagai fungsi yang komplementer, seperti pusat ritel, gedung perkantoran, dan fasilitas kesehatan, yang biasanya berdekatan dengan kompleks perumahan.
Tidak peduli bentuknya, pengembangan bangunan mixed use building menjadi bagian penting dari banyak komunitas. Oleh karena itu, proyek mixed use menciptakan ruang di mana orang dapat tinggal, bekerja, bermain, berbelanja, dan memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka dalam satu lokasi yang nyaman.
Baca juga: Apa Itu Galvalum? Atap Populer untuk Rumah Modern!
Berikut beberapa jenis-jenis mixed use building yang bisa ditemukan, antara lain:
Jenis bangunan ini menggabungkan area tempat tinggal dengan ruang komersial atau usaha. Hal ini guna menciptakan kenyamanan bagi penghuni untuk mengakses berbagai layanan dan hiburan tanpa harus pergi jauh. Contohnya adalah apartemen yang memiliki lantai pertama yang diisi dengan toko-toko, restoran, atau kantor.
Mixed-use building ini mengintegrasikan ruang kantor dengan fasilitas tempat tinggal. Sering ditemukan di pusat kota di mana pekerja kantor dapat tinggal dekat dengan tempat kerja mereka, mengurangi waktu perjalanan dan meningkatkan efisiensi.
Jenis ini menggabungkan area ritel atau perdagangan dengan ruang tinggal. Penghuni dapat menikmati akses mudah ke toko-toko, pusat perbelanjaan, atau restoran yang berada di bangunan yang sama.
Mixed-use building ini mencakup fasilitas hotel dan tempat tinggal dalam satu kompleks. Dapat memberikan fleksibilitas bagi pengunjung untuk tinggal dalam jangka pendek atau panjang, dan mungkin juga menawarkan layanan hotel kepada penghuni tetap.
Jenis ini menggabungkan fasilitas institusional seperti sekolah, klinik, atau lembaga lain dengan ruang tinggal. Dapat sangat bermanfaat bagi keluarga dengan anak-anak yang dapat mengakses fasilitas pendidikan atau kesehatan dengan mudah.
Mixed-use building tipe industrial-residential menggabungkan area industri dengan tempat tinggal. Contohnya bisa berupa konversi pabrik tua menjadi apartemen, menciptakan lingkungan yang unik dan menarik bagi penghuni.
Sumber: Behance
Satu keuntungan yang diperoleh dari mixed-use building adalah kemampuannya untuk meningkatkan aktivitas di sekitar area tersebut. Berikut beberapa ciri khas dari mixed use building yang biasa ditemukan, antara lain:
Mixed use building merupakan struktur multifungsi yang menampung berbagai keperluan, termasuk tempat tinggal, kantor, dan tempat usaha.
Fungsinya disesuaikan dengan tujuan pembangunan, seperti untuk tempat belanja, perkantoran, hingga hunian.
Meskipun memiliki fungsi yang berbeda, bangunan ini saling terkoneksi dengan baik.
Ketergantungan antara fungsi-fungsi dalam bangunan ini sangat erat, menciptakan kesatuan yang tak terpisahkan.
Mixed use building menawarkan fasilitas yang lengkap untuk memenuhi kebutuhan dan gaya hidup penghuninya.
Berbagai fasilitas yang tersedia dalam satu bangunan komersial mempermudah penghuni dalam memenuhi berbagai kebutuhan mereka.
Adanya jalur pedestrian di sekitar bangunan ini meningkatkan kenyamanan dan mobilitas publik.
Akses yang mudah dan jarak yang berdekatan memungkinkan pengguna untuk berjalan kaki atau menggunakan transportasi umum dengan mudah, menciptakan mobilitas yang lebih lancar.
Baca juga: Wall Angle: Pengertian dan Kegunaan dalam Konstruksi Bangunan
Bangunan multifungsi ini menggabungkan berbagai kegiatan dan fungsi dalam satu kompleks, menawarkan kelebihan, antara lain:
Mixed use building yang terletak di pusat kota seringkali menawarkan harga hunian yang lebih terjangkau.
Hal ini dikarenakan mixed use building dibangun di lahan yang terbatas, sehingga ukuran ruangan cenderung lebih kecil daripada hunian di daerah pinggiran kota. Penawaran harga yang lebih terjangkau bisa menjadi pilihan menarik bagi individu atau keluarga yang ingin tinggal di pusat kota tanpa membayar harga yang terlalu tinggi.
Mixed use building memungkinkan penghuninya untuk menghemat biaya hidup karena berbagai kemudahan yang tersedia dalam satu kompleks.
Akses transportasi yang dekat membuat penghuni tidak perlu menghabiskan waktu dan tenaga dalam perjalanan harian, yang pada gilirannya menghemat biaya perjalanan dan memungkinkan lebih banyak waktu untuk kegiatan lain.
Bangunan ini mendukung gaya hidup yang lebih sehat.
Dengan fasilitas ritel dan kebutuhan lainnya yang dekat, penghuni dapat melakukan berbagai aktivitas sehari-hari seperti berbelanja, makan, atau hiburan tanpa harus bepergian jauh. Ini berarti lebih sedikit penggunaan kendaraan dan lebih banyak kesempatan untuk berjalan kaki, yang dapat menghasilkan lingkungan yang lebih bersih dari polusi udara dan mempromosikan gaya hidup yang lebih aktif dan sehat.
Ruangan yang terbatas dalam unit hunian mixed use building mengharuskan penghuninya untuk menjadi lebih efisien dalam pengaturan ruang. Penghuni perlu memikirkan tata letak dan penggunaan setiap sudut ruangan untuk memaksimalkan fungsionalitasnya.
Keterbatasan luas lahan di sekitar bangunan mixed use juga dapat mempengaruhi ketersediaan lahan parkir. Oleh karena itu, calon penghuni harus mempertimbangkan apakah mereka memiliki kendaraan pribadi dan apakah ada fasilitas parkir yang memadai. Keputusan untuk pindah ke jenis bangunan ini sebaiknya dipertimbangkan dengan matang untuk memastikan kenyamanan sehari-hari dan memenuhi kebutuhan individu atau keluarga.
Di Jakarta, konsep bangunan mixed use building menjadi semakin umum dan merupakan bagian integral dari perkembangan kota. Berikut adalah beberapa referensi bangunan mixed use building yang telah diterapkan di Jakarta:
Sumber: LRT City Tebet
Terletak di Tebet, bangunan ini mengusung konsep "Balanced Life and Lifestyle". LRT City The Premiere MTH menyediakan berbagai fasilitas seperti pusat perbelanjaan, pusat kebugaran, mal, perkantoran, dan banyak lagi. Dengan berbagai kemudahan ini, penghuninya dapat mengakses berbagai layanan dan hiburan dalam satu lokasi yang nyaman.
Sumber: Soho Podomoro City
Dikembangkan oleh Agung Podomoro Land, Neo SOHO Podomoro City merupakan kompleks hunian mewah yang terletak di Jakarta Barat. Bangunan pencakar langit ini menyediakan fasilitas lengkap, termasuk supermarket, sauna, apartemen, dan berbagai fasilitas lainnya. Hal ini menciptakan lingkungan yang lengkap dan nyaman bagi penghuninya.
Sumber: Southgate Apartment
Hunian vertikal ini terletak di Jakarta Selatan dan juga menawarkan beragam fasilitas mewah. Selain tempat tinggal, Southgate Apartment juga menyediakan fasilitas perkantoran, pusat kebugaran, dan pusat perbelanjaan. Keunggulan lainnya adalah akses yang mudah ke transportasi umum, seperti stasiun dan KRL Commuter Line, yang membuat mobilitas penghuni menjadi lebih lancar.
Mixed Use Building merupakan solusi dalam mengatasi masalah kebutuhan hunian di tengah keterbatasan lahan perkotaan. Bangunan multifungsi ini mengintegrasikan berbagai fungsi, seperti tempat tinggal, kantor, dan usaha, dalam satu kompleks.
Itu dia informasi lengkap seputar bangunan Mixed Use Building. Jadi, apakah Sobat BLKP tertarik memiliki hunian di bangunan multifungsi ini? Tak hanya dengan fasilitas lengkap dan beragam, mixed use building umumnya didirikan dengan standar struktur bangunan terbaik, demi keamanan dan kenyaman penghuni.
Termasuk dengan memperhatikan material yang digunakan, salah satu pilihan terbaik adalah Material Baja Ringan. Dengan beragam pilihan produk baja ringan berstandar SNI, ISO 9001-2015, uji lab ketahanan produk hingga 4 tahun garansi warna serta tersertifikasi TKDN 22 - 34981. Tertarik? Hubungi Kami. Jangan lupa cek artikel menarik lainnya ya!