Rembesan Pada Dinding Rumah
Rumah ideal adalah rumah yang bisa membuat sang penghuni merasa nyaman dan aman saat tinggal di dalamnya. Bukan dilihat dari kemegahan pada bangunannya, melainkan kenyamanan merupakan poin terpenting pada sebuah hunian. Namun, bukan berarti rumah yang nyaman terhindar dari masalah bangunan rumah. Biasanya masalah yang sering terjadi yaitu saat musim hujan. Bukan hanya merugikan bagian fisik bangunannya saja, melainkan bisa juga merusak bagian psikis pada rumah.
Salah satunya yaitu dinding rumah. Tanda – tanda air sudah memasuki dinding rumah Anda yaitu:
- Muncul bercak – bercak cokelat pada tembok atau noda basah
- Terdapat gelembung pada dinding
- Timbulnya jamur pada permukaan dalam ataupun luar dinding
- Kondisi ruangan yang lembap sehingga muncul bau tidak sedap
BACA JUGA : 5 CARA TERAMPUH MEMPERBAIKI GENTENG METAL YANG BOCOR
Jika tanda – tanda di atas terdapat pada dinding rumah Anda, jangan diabaikan! Selain mengurangi keindahan tampilan rumah, rembesan yang terjadi pada dinding juga akan menimbulkan bangunan rumah tidak kokoh. Rembesan air merupakan salah satu tanda ada hal yang salah pada dinding akibat dari kerusakan atau kesalahan dalam perencanaan desain dinding.
Terdapat beberapa cara meminimalisir tembok Anda mengalami rembesan yang masih belum terlalu lebar, seperti :
- Selalu membuka ventilasi saat pagi dan siang hari
- Memastikan sirkulasi udara lancar dengan tidak menggunakan AC selalu menyala dalam suhu rendah
- Hindari menggunakan furniture berbahan kayu. Dikarenakan ruangan yang mengalami tembok merembes dan penggunaan furniture kayu terlalu menempel dengan tembok, maka akan menyebabkan pertumbuhan jamur lebih cepat.
Umumnya permasalahan pada dinding yang sering terjadi disebabkan karena kondisi permukaan luar tidak sempurna. Biasanya disebabkan oleh pemilihan material yang tidak tepat, salah dalam pengerjaan dan kurang cermat dalam melakukan penanganan. Dikarenakan setiap material memiliki karakter yang mempengaruhi kekuatannya. Oleh karena itu, pilihlah material yang memiliki karakter kuat dan kokoh.
Kondisi tanah bisa menjadi salah satu penyebab rembesnya air ke dinding apabila rumah dibangun pada dua jenis tanah yang berbeda. Misalnya, sebagian rumah dibangun di atas tanah berpasir, sebagiannya lagi dibangun di atas tanah liat. Perbedaan jenis tanah ini bisa menjadi jalan masuk air karena kontur tanah juga bisa berubah saat basah dan kering. Perubahan ini lah yang mengakibatkan uap air atau air merembes ke dinding lewat retakan.
Air hujan yang terbawa oleh angin dapat membuat air hujan masuk ke dalam dinding melalui retakan yang terjadi. Semakin besar retakan terjadi, maka semakin banyak juga air yang masuk ke dinding bagian dalam. Terdapat dua jenis keretakan dinding yaitu retak struktur dan retak rambut.
Retak struktur disebabkan oleh pergeseran bangunan, namun retak rambut disebabkan oleh proses pengacian dilakukan saat plesteran masih basah.
Jika terdapat daun – daun kering atau kotoran pada talang air Anda, bersihkan jangan sampai menumpuk menjadi sampah. Sampah yang terkumpul pada talang air akan menyebabkan genangan air terjadi yang meresap ke dalam dinding rumah.
Jika Anda memiliki pohon yang besar, akarnya bisa menjadi masalah karena dapat menjalar ke dinding yang retak dan juga mendorong fondasi rumah. Ketika musim hujan terjadi, tanah akan menjadi basah dan air hujan akan mengikuti jalur yang telah dibuat oleh akar pohon ke dalam dinding rumah.
Semoga informasi di atas bermanfaat bagi Sobat BLKP, selamat mencoba! Simak artikel menarik lainnya di Artikel BLKP.
Sedang mencari baja ringan sebagai pondasi rumah Anda? Kunjungi BLKP dan temukan ragam pilihan baja ringan mulai dari flooring hingga roofing.