Berbagai aplikasi industri dan rumah tangga, serta pembangunan jembatan, infrastruktur transportasi, dan gedung, besi adalah salah satu material konstruksi yang paling banyak digunakan. Besi memiliki kekuatan yang tinggi dan harga yang terjangkau.
Namun, kelemahan utama besi adalah ketahanan terhadap korosi atau karat. Proses oksidasi ini dapat mengurangi kekuatan struktural besi, merusak penampilannya, dan akhirnya memperpendek masa pakainya.
Dalam ulasan ini, BLKP akan membahas informasi seputar proses galvanisasi pada besi. Mulai dari pengertian, tahapan, hingga keunggulannya. Simak artikel ini sampai habis, ya!
Baja Juga: MEMAHAMI BAJA GALVANIS DAN MANFAATNYA BAGI KONSTRUKSI BANGUNAN
Sederhananya, galvanisasi merupakan proses pelapisan logam besi atau baja dengan lapisan seng (Zinc) dan aluminium. Lapisan seng ini berfungsi sebagai pelindung terhadap korosi. Lapisan seng ini bekerja sebagai pelindung fisik yang dapat mencegah oksigen dan air dari membuat karat.
Seng juga memiliki sifat elektropositif yang lebih kuat dibandingkan besi. Hal ini berarti jika terjadi kerusakan pada lapisan seng yang membuat lapisan besi terpapar, seng akan berkorban untuk terlebih dahulu dioksidasi sehingga melindungi besi dari korosi. Melalui proses galvanisasi telah terbukti efektif dalam memperpanjang masa pakai besi secara signifikan, bahkan di lingkungan yang sangat korosif.
Proses galvanisasi bukanlah sekadar mencelupkan besi ke dalam seng cair. Ada beberapa tahapan penting yang harus dilalui untuk memastikan lapisan seng yang terbentuk berkualitas tinggi, kuat, dan tahan lama.
Secara umum, proses galvanisasi pada besi melibatkan tiga tahapan utama: pembersihan permukaan, pencelupan, dan penyelesaian. Berikut adalah penjelasan lebih detail mengenai setiap tahapan:
Proses pembersihan permukaan sangat penting untuk kualitas hasil galvanisasi. Permukaan besi yang akan digalvanisasi harus bebas dari kotoran seperti karat, kerak, minyak, gemuk, cat, dan lain sebagainya.
Kontaminan ini dapat menghentikan reaksi antara besi dan seng, menyebabkan lapisan galvanis yang tidak merata, tipis, atau bahkan tidak terbentuk sama sekali. Beberapa teknik pembersihan permukaan yang biasa digunakan adalah:
Degreasing (Penghilangan Lemak dan Minyak)
Tujuan dari proses ini adalah untuk menghilangkan lapisan minyak, gemuk, atau pelumas yang menempel pada permukaan besi selama proses produksi atau penanganan. Larutan alkali panas atau pelarut organik biasanya digunakan untuk melakukannya.
Pickling (Pengasaman)
Setelah proses penghilangan lemak dan minyak, permukaan besi masih mungkin memiliki lapisan karat atau kerak oksida. Untuk melarutkan lapisan oksida ini, proses pickling menggunakan larutan asam, seperti asam klorida atau asam sulfat, dan menghasilkan permukaan besi yang bersih dan reaktif.
Rinsing (Pembilasan)
Setelah proses pickling, besi harus dibilas secara menyeluruh dengan air bersih untuk menghilangkan sisa-sisa larutan asam yang dapat mengganggu proses galvanisasi selanjutnya.
Fluxing (Pelapisan)
Tahap fluxing melibatkan pelapisan permukaan besi dengan larutan flux, biasanya seng amonium klorida. Flux berfungsi untuk mencegah oksidasi permukaan besi kembali sebelum dicelupkan ke dalam seng cair, serta membantu meningkatkan reaksi antara besi dan seng sehingga menghasilkan ikatan metalurgi yang kuat.
Setelah permukaan besi dibersihkan dan dilapisi dengan flux, langkah selanjutnya adalah mencelupkan besi ke dalam bak yang berisi seng cair. Proses ini biasanya dilakukan pada suhu sekitar 450°C (842°F).
Besi yang telah dipersiapkan dengan baik dicelupkan perlahan ke dalam bak yang berisi seng cair dan dibiarkan selama beberapa waktu hingga terjadi reaksi metalurgi antara seng dan besi, yang menghasilkan berbagai lapisan intermetalik yang berbeda.
Setelah besi dikeluarkan dari bak seng cair, uap digunakan untuk mengeluarkan lebih banyak seng. Lapisan seng yang baru dibuat masih mengalami panas, yang membuatnya rentan terhadap kerusakan mekanis. Jadi, didinginkan, biasanya dengan diangin-anginkan atau dicelupkan ke dalam air.
Pada titik ini, inspeksi visual juga dilakukan untuk memastikan lapisan galvanis tidak memiliki cacat seperti benjolan, ketidakrataan, atau area yang tidak terlapisi. Jika diperlukan, penyelesaian tambahan dapat dilakukan. Ini termasuk pasivasi untuk meningkatkan ketahanan terhadap korosi putih (white rust) dalam lingkungan yang sangat lembab, atau pelapisan cat di atas lapisan galvanis (duplex system) untuk perlindungan optimal dan penampilan yang lebih baik.
Baja Juga: KENALI PERBEDAAN BAJA RINGAN VS GALVANIS. MANA YANG COCOK UNTUK ATAP?
Penggunaan besi galvanis menawarkan berbagai keunggulan signifikan dibandingkan dengan besi tanpa perlindungan atau metode perlindungan korosi lainnya. Berikut adalah beberapa keunggulan utama dari proses galvanisasi:
Lapisan seng yang dibuat melalui proses galvanisasi melindungi besi dengan sangat baik dari korosi dan tahan lama bahkan dalam kondisi ekstrim seperti air laut atau bahan kimia industri. Ini melindungi besi selama puluhan tahun tanpa perawatan yang signifikan.
Galvanisasi adalah pilihan yang andal untuk pengobatan jangka panjang ketika perlindungan barrier dan galvanik digabungkan.
Biaya awal galvanisasi mungkin sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan metode perlindungan korosi lainnya, tetapi karena masa pakainya yang jauh lebih lama dan kebutuhan perawatan yang minimal, biaya siklus hidup keseluruhan besi galvanis seringkali lebih rendah.
Dengan mengurangi frekuensi penggantian atau perbaikan yang terkait dengan korosi, pengguna dapat menghemat banyak uang dalam jangka panjang.
Proses pencelupan dalam proses galvanisasi memastikan bahwa seluruh permukaan besi, termasuk sudut, celah, dan bagian yang sulit dijangkau, terlapisi secara merata. Hal ini memberikan perlindungan yang komprehensif terhadap korosi, tidak seperti metode pelapisan lain yang mungkin meninggalkan area yang tidak terlindungi.
Proses galvanisasi, terutama untuk jumlah material yang banyak, dapat dilakukan dengan relatif cepat di pabrik. Setelah persiapan permukaan yang tepat, proses pencelupan dan pendinginan tidak memakan waktu yang terlalu lama, memungkinkan produksi material besi tahan korosi dalam skala besar.
Seng merupakan unsur alami yang dapat didaur ulang. Selain itu, lapisan galvanis yang tahan lama mengurangi kebutuhan akan penggantian material secara berkala, yang pada akhirnya mengurangi dampak lingkungan dari produksi dan pembuangan besi. Proses galvanisasi modern juga semakin memperhatikan aspek keberlanjutan dan pengurangan limbah.
Baja Juga: MEMILIH MATERIAL ATAP YANG TEPAT: GALVANIS ATAU GALVALUM? ATAP?
Proses galvanisasi pada besi adalah metode yang sangat efektif dan efisien untuk melindungi besi dari korosi. Melalui tahapan pembersihan permukaan yang cermat, pencelupan yang terkontrol dalam seng cair, dan penyelesaian yang tepat, terbentuk lapisan pelindung yang kuat dan tahan lama. Galvanisasi ini juga diterapkan pada produk-produk baja ringan BLKP.
Jika Anda membutuhkan material baja ringan berkualitas pada konstruksi atap Anda, gunakan Truss dan Reng dari BLKP. Dengan bobot yang ringan, baja ringan BLKP tahan karat, rambatan api, dan mudah dibentuk. Cek Katalog Produk BLKP untuk menemukan pilihan produk terbaik sesuai dengan kebutuhan konstruksi Anda atau Hubungi Kami Sekarang untuk mengetahui informasi lebih lanjut!