development

6 CARA MENGHITUNG LUAS BANGUNAN DALAM BERBAGAI BENTUK

Saat merencanakan sebuah proyek pembangunan, baik itu rumah tinggal, kantor, atau bangunan komersial, salah satu hal yang harus dipertimbangkan dengan matang adalah luas bangunan. Luas bangunan adalah salah satu parameter penting yang akan menentukan banyak aspek, seperti biaya pembangunan, perizinan, dan bahkan perhitungan pajak.

 

Tidak jarang banyak orang merasa bingung saat harus menghitung luas bangunan dengan benar, terlebih lagi jika bangunannya memiliki bentuk yang tidak simetris atau lebih kompleks. Dalam artikel ini, kita akan membahas dengan rinci tentang cara menghitung luas bangunan secara tepat, sehingga Anda bisa mendapatkan hasil yang akurat.

 

Mengapa Penting Menghitung Luas Bangunan?

 

Mengetahui cara menghitung luas bangunan bukan hanya penting untuk tujuan desain dan perencanaan, tetapi juga untuk hal-hal yang lebih praktis, seperti sebagai berikut. 

 

1. Estimasi Biaya Pembangunan

 

Luas bangunan sangat berpengaruh terhadap estimasi biaya. Semakin besar luas bangunan, semakin besar pula biaya yang harus dikeluarkan, baik untuk bahan bangunan, tenaga kerja, hingga biaya operasional lainnya.

 

2. Perizinan dan Pajak

 

Dalam beberapa kasus, perhitungan luas bangunan digunakan untuk menentukan besaran pajak dan biaya izin. Oleh karena itu, perhitungan yang tepat menjadi sangat penting agar Anda tidak mengalami masalah hukum di kemudian hari.

 

3. Kebutuhan Ruang

 

Menghitung luas bangunan juga membantu Anda untuk mengetahui seberapa banyak ruang yang tersedia di dalam bangunan, sehingga Anda bisa mengatur interior dengan lebih baik.

 

4. Perencanaan Pembangunan

 

Dengan menghitung luas bangunan dengan benar, Anda bisa merencanakan penggunaan ruang dengan lebih optimal, terutama jika bangunan tersebut memiliki beberapa lantai.

 

Cara Menghitung Luas Bangunan

 

Menghitung luas bangunan adalah langkah penting dalam perencanaan konstruksi, renovasi, atau bahkan perhitungan biaya pajak dan asuransi. Metode perhitungan yang digunakan dapat berbeda, tergantung pada bentuk dan jenis bangunan. Berikut adalah panduan mendetail yang dapat Anda ikuti untuk menghitung luas bangunan dengan akurat.

 

1. Menghitung Luas Bangunan Berdasarkan Bentuk Persegi atau Persegi Panjang

 

Bangunan berbentuk persegi atau persegi panjang adalah bentuk yang paling sederhana untuk dihitung. Prosesnya hanya memerlukan pengukuran dua sisi, yaitu panjang dan lebar.

 

Rumus:

Luas Bangunan=Panjang x Lebar

 

Contoh:


Sebuah rumah memiliki panjang 10 meter dan lebar 8 meter. Maka:

 

Luas=10m x 8m=80m2

 

Sebagai tip, Anda harus memastikan pengukuran dilakukan dengan alat yang presisi seperti meteran laser. Selain itu, periksa kembali setiap sisi untuk menghindari kesalahan.

 

2. Menghitung Luas Bangunan dengan Bentuk L (L-Shape)

 

Bangunan dengan bentuk L atau bentuk lain yang tidak simetris memerlukan langkah tambahan. Bangunan ini dapat dibagi menjadi dua atau lebih bagian berbentuk persegi atau persegi panjang. Luas masing-masing bagian dihitung secara terpisah, kemudian dijumlahkan.

 

Contoh:

Sebuah bangunan berbentuk L memiliki:

  • Sisi pertama dengan panjang 12 meter dan lebar 6 meter.

 

  • Sisi kedua dengan panjang 8 meter dan lebar 4 meter.

Perhitungannya:

 

Luas bagian pertama:

 

Luas=12m x 6m= 72m2

 

Luas bagian kedua:

 

Luas=8m×4m=32m2

 

Total luas bangunan:

 

Luas=72 m2 + 32 m2 = 104 m2

 

3. Menghitung Luas Bangunan dengan Elemen Segitiga

 

Bangunan atau elemen tertentu, seperti atap segitiga atau fasad dekoratif, dapat dihitung dengan rumus luas segitiga.

 

Rumus: Luas Segitiga = 1/2 x Alas x Tinggi 

 

Contoh:

Jika atap berbentuk segitiga memiliki alas 10 meter dan tinggi 5 meter, maka perhitungannya adalah sebagai berikut.

 

Luas = 21​ x 10 m x 5 m = 25 m2

 

Tips:

  • Gunakan pengukur kemiringan untuk memastikan tinggi segitiga diukur dengan benar.

 

  • Jika bangunan memiliki lebih dari satu elemen segitiga, hitung masing-masing dan jumlahkan.

 

4. Menghitung Luas Bangunan dengan Elemen Lingkaran

 

Jika bangunan memiliki bagian melingkar seperti kolam renang, aula berbentuk kubah, atau elemen dekoratif, gunakan rumus luas lingkaran.

 

Rumus: Luas Lingkaran = π x jari-jari2

 

Contoh:

Sebuah kolam renang berbentuk lingkaran memiliki jari-jari 7 meter. Maka:

 

2Luas=3.14×72=3.14×49=153.86m2

Tips:

 

  • Pastikan jari-jari diukur dari titik tengah lingkaran hingga tepi luar.

 

  • Jika lingkaran hanya sebagian (setengah lingkaran), sesuaikan perhitungan dengan membagi dua hasilnya.

 

5. Menghitung Luas Bangunan dengan Bentuk Tidak Beraturan (Irregular)

 

Bangunan yang tidak memiliki bentuk simetris, seperti bangunan dengan banyak sudut atau lengkungan, memerlukan teknik khusus. Cara terbaik adalah membaginya menjadi beberapa bentuk dasar (persegi, segitiga, lingkaran) dan menghitung luas masing-masing bagian.

 

Langkah-Langkah:

 

1. Identifikasi bentuk: Pisahkan area bangunan menjadi beberapa bentuk sederhana.

 

2. Hitung luas setiap bagian: Gunakan rumus yang sesuai untuk masing-masing bentuk.

 

3. Jumlahkan luas: Tambahkan hasil semua bagian untuk mendapatkan total luas bangunan.

 

Contoh:

 

Jika bangunan terdiri dari:

 

  • Persegi panjang dengan luas 50 m2.

 

  • Segitiga dengan luas 30 m2.

 

  • Lingkaran setengah dengan luas 25 m2.

 

Maka total luas bangunan:

 

Total Luas = 50 m2 + 30 m2 + 25 m2

 

Total Luas = 105 m2

 

Tips:

 

Gunakan perangkat lunak seperti AutoCAD untuk akurasi lebih tinggi jika bangunan sangat kompleks.

 

6. Menggunakan Alat Bantu untuk Menghitung Luas Bangunan

 

Teknologi modern memudahkan pengukuran dan perhitungan luas bangunan yang kompleks. Beberapa alat bantu yang dapat digunakan meliputi:

  • Meteran Laser: Memastikan pengukuran lebih cepat dan akurat.

 

  • Perangkat Lunak CAD: Membantu membuat model bangunan 3D dan menghitung luas secara otomatis.

 

  • Aplikasi Peta Digital: Untuk bangunan besar, Anda dapat menggunakan aplikasi seperti Google Earth untuk mendapatkan perkiraan luas area.

 

Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Menghitung Luas Bangunan

 

Menghitung luas bangunan mungkin terlihat sederhana, tetapi proses ini membutuhkan perhatian pada berbagai detail agar hasil yang diperoleh benar-benar akurat. Kesalahan dalam perhitungan tidak hanya memengaruhi anggaran proyek tetapi juga aspek hukum dan teknis lainnya. Berikut adalah beberapa hal penting yang perlu Anda perhatikan.

 

1. Ketinggian Lantai

 

Jika bangunan Anda terdiri dari beberapa lantai, sangat penting untuk menghitung luas setiap lantai secara terpisah. Hal ini terutama berlaku jika setiap lantai memiliki ukuran, tata letak, atau bentuk yang berbeda. Sebagai contoh, lantai dasar mungkin lebih luas karena mencakup garasi atau area teras, sedangkan lantai atas hanya mencakup ruang hunian.

 

Dalam kasus ini, hitung luas masing-masing lantai secara detail, lalu jumlahkan seluruhnya untuk mendapatkan total luas bangunan. Selain itu, jangan lupa untuk memperhitungkan elemen seperti balkon atau mezzanine jika ada, karena area tersebut juga termasuk dalam luas total bangunan.

 

2. Batas Bangunan

 

Ketika menghitung luas bangunan, pastikan Anda hanya menghitung area yang berada di dalam batas bangunan. Area seperti halaman, teras terbuka, atau carport yang tidak memiliki atap biasanya tidak termasuk dalam perhitungan luas bangunan, kecuali jika aturan setempat menyatakan sebaliknya.

 

Perhatikan pula perbedaan antara gross floor area (luas lantai keseluruhan) dan net floor area (luas lantai yang dapat digunakan). Misalnya, dalam perhitungan gross floor area, semua dinding, kolom, dan area struktural lainnya dihitung, sedangkan dalam net floor area, hanya ruang yang benar-benar bisa digunakan yang diperhitungkan.

 

3. Tingkat Ketelitian Pengukuran

 

Ketelitian dalam pengukuran adalah kunci untuk mendapatkan hasil perhitungan luas yang akurat. Sebelum memulai, pastikan Anda menggunakan alat pengukur yang sesuai, seperti meteran laser untuk area besar atau meteran pita untuk detail yang lebih kecil. Selain itu, lakukan pengukuran lebih dari sekali untuk memastikan tidak ada kesalahan.

 

Jika memungkinkan, mintalah bantuan seorang profesional seperti arsitek atau surveyor untuk memastikan hasil pengukuran lebih presisi. Ingatlah bahwa kesalahan kecil dalam pengukuran dapat berdampak besar pada estimasi biaya, desain, atau perizinan.

 

4. Komponen Tambahan dalam Bangunan

 

Beberapa komponen tambahan seperti tangga, lorong, atau ruang servis juga perlu dipertimbangkan dalam perhitungan luas bangunan, tergantung pada tujuan perhitungan Anda. Tangga, misalnya, bisa dihitung dua kali lipat jika menghubungkan dua lantai yang berbeda, karena area tersebut digunakan pada kedua lantai tersebut.

 

Begitu juga dengan ruang servis seperti area penyimpanan, ruang mesin, atau ruang kosong di bawah tangga. Meski kecil, area ini tetap berkontribusi pada total luas bangunan dan harus diperhitungkan jika relevan.

 

5. Aturan dan Standar Perhitungan Lokal

 

Setiap daerah atau negara memiliki aturan dan standar sendiri dalam menghitung luas bangunan, terutama untuk keperluan pajak, izin mendirikan bangunan (IMB), atau perhitungan nilai jual objek pajak (NJOP). Beberapa wilayah mungkin memasukkan teras beratap dalam perhitungan, sementara yang lain tidak.

 

Oleh karena itu, penting untuk memahami aturan yang berlaku di wilayah Anda sebelum memulai perhitungan. Jika Anda merasa kesulitan, konsultasikan dengan pihak berwenang atau penyedia jasa arsitektur yang memahami regulasi lokal.

 

6. Keunikan Bentuk Bangunan

 

Bentuk bangunan yang tidak biasa, seperti bangunan berbentuk melingkar, segitiga, atau poligon tidak beraturan, membutuhkan pendekatan perhitungan yang lebih kompleks. Untuk bentuk-bentuk seperti ini, bagilah bangunan menjadi bagian-bagian geometris sederhana, seperti persegi, segitiga, atau lingkaran, kemudian hitung luas masing-masing bagian dan jumlahkan hasilnya.

 

Jika bangunan Anda memiliki bentuk yang sangat kompleks, Anda bisa menggunakan perangkat lunak desain arsitektur seperti AutoCAD atau SketchUp. Aplikasi ini dapat membantu mempermudah proses perhitungan dan mengurangi risiko kesalahan.

 

7. Elemen Eksterior dan Ekstra

 

Selain area dalam bangunan, elemen tambahan seperti atap yang menonjol, kanopi, atau balkon yang menjorok keluar juga sering menjadi bagian dari perhitungan luas bangunan, tergantung pada kebutuhan. Untuk elemen-elemen ini, pastikan Anda memahami bagaimana luasnya dihitung sesuai dengan tujuan perhitungan (misalnya, untuk perizinan atau estimasi biaya).

 

Sebagai contoh, beberapa peraturan mengharuskan balkon yang menjorok keluar dihitung setengah dari luas sebenarnya, sementara area yang sepenuhnya tertutup dihitung penuh.

 

8. Kondisi dan Akses Lokasi

 

Terakhir, jangan lupa mempertimbangkan kondisi dan akses lokasi saat melakukan pengukuran. Bangunan yang terletak di daerah dengan medan tidak rata mungkin memerlukan perhitungan tambahan untuk memastikan akurasi. Selain itu, pastikan Anda memiliki akses yang memadai ke seluruh bagian bangunan agar tidak ada area yang terlewat.

 

Kesimpulan

 

Menghitung luas bangunan mungkin terlihat sederhana, tetapi jika tidak dilakukan dengan benar, hasilnya bisa sangat mempengaruhi berbagai aspek dari proyek pembangunan Anda, mulai dari perizinan, biaya, hingga penggunaan ruang. Oleh karena itu, sangat penting untuk melakukan perhitungan dengan teliti dan menggunakan metode yang sesuai dengan bentuk dan jenis bangunan yang sedang Anda bangun.

 

Jadi, tunggu apa lagi? Jika Anda sedang mencari bahan bangunan berkualitas untuk proyek Anda, Cek Katalog Produk BLKP untuk menemukan pilihan produk terbaik sesuai dengan kebutuhan konstruksi Anda atau Hubungi Kami Sekarang untuk mengetahui informasi lebih lanjut!

 



Artikel Populer

Tidak ada artikel popular.
Your Message Has Been Sent..