Galvanisasi dan baja ringan saat ini menjadi material yang semakin populer dan banyak digunakan dalam dunia konstruksi untuk membuat atap. Keduanya dianggap sebagai alternatif yang sangat baik dari atap konvensional yang umumnya terbuat dari tanah liat dan keramik. Perkembangan teknologi dan inovasi dalam industri konstruksi telah membawa perubahan signifikan dalam pemilihan material atap, di mana galvanis dan baja ringan telah menjadi pilihan utama bagi banyak pengembang dan pemilik properti.
Baik galvanisasi maupun baja ringan memiliki keunggulan dan karakteristik unik yang perlu diperhatikan sebelum Anda memutuskan untuk menggunakan salah satu dari keduanya. Oleh karena itu, sebelum memutuskan menggunakan atap berbahan galvanis atau baja ringan, ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan yaitu:
Perbedaan utama antara baja ringan dan galvanis terletak pada bahan coating (pelapis) yang digunakan. Baja ringan memiliki coating dengan kandungan Aluminium sebesar 55% dan Zinc sebesar 45%, sementara galvanis memiliki coating dengan kandungan Zinc sebesar 97%, Aluminium 1%, dan 2% unsur lainnya. Akibatnya, atap baja ringan memiliki ketahanan terhadap karat yang lebih tinggi daripada atap galvanis.
Sumber foto: Google
Jenis pelapisan atau coating yang digunakan juga mempengaruhi usia pakai dari atap baja ringan dan galvanis. Umur atap baja ringan lebih panjang, yakni sekitar dua kali lipat dari umur atap galvanis. Hal ini disebabkan oleh tingginya kandungan aluminium pada baja ringan, yang dikenal sebagai zat tahan karat terbaik.
Sumber foto: Google
Baca juga: Ini Dia Cara Pilih Atap Baja Ringan Terbaik untuk Rumah Anda
Atap galvanis memiliki harga yang lebih terjangkau dibandingkan dengan atap baja ringan. Oleh karena itu, bagi mereka dengan anggaran terbatas namun tetap menginginkan perlindungan yang baik terhadap karat, atap galvanis bisa menjadi pilihan yang tepat. Namun, perlu diingat bahwa atap baja ringan memiliki keunggulan dalam jangka waktu yang lebih panjang, meskipun membutuhkan biaya awal yang lebih tinggi. Hal ini berarti bahwa penggantian material tidak akan dibutuhkan dalam waktu dekat.
Selain itu, atap baja ringan memiliki kelebihan lain yaitu memerlukan sedikit perawatan dan tidak perlu penambahan cat untuk mencegah karat seperti yang diperlukan pada atap galvanis.
Secara keseluruhan, dari segi efisiensi biaya dalam jangka waktu yang lebih lama, atap baja memiliki keunggulan efisiensi biaya yang lebih baik dibandingkan atap galvanis, meskipun memerlukan investasi awal yang lebih besar.
Baca juga: Hollow Baja Ringan vs Besi Hollow, Apa Bedanya?
Atap baja ringan memiliki keunggulan yang lebih baik dalam hal usia pakai, ketahanan terhadap karat, dan kualitas, meskipun biayanya lebih tinggi. Namun, pemilihan antara atap baja ringan dan atap galvanis tergantung pada kebutuhan dan anggaran masing-masing pengguna. Jika Anda menginginkan bangunan yang tahan lama dan berkualitas tinggi dalam jangka waktu panjang, atap baja ringan sangat direkomendasikan. Namun, jika anggaran terbatas menjadi pertimbangan utama, atap galvanis dapat menjadi alternatif yang cukup baik dengan tetap memberikan perlindungan tahan karat yang memadai.
Jangan lupa untuk memilih material bermutu tinggi seperti produk baja ringan dari BLKP untuk memastikan konstruksi bangunan Anda aman dan nyaman. Produk baja ringan dari BLKP telah terstandarisasi SNI, ISO 9001-2015, telah diuji di laboratorium untuk ketahanan produk selama 4 tahun, dan memiliki garansi warna. Selain itu, produk tersebut juga tersertifikasi TKDN 22 – 34981.
Tertarik dengan produk baja ringan dari BLKP, segera hubungi kami.