development

JENIS ATAP RUMAH UNTUK DAERAH TROPIS, JANGAN SALAH PILIH!

Kenali jenis atap rumah untuk daerah tropis berikut ini karena untuk iklim yang punya hujan deras dan panas terik, Anda tidak boleh sampai salah pilih atap.

 

Setiap proses konstruksi tentunya memerlukan kesadaran adaptasi terhadap wilayah dimana akan dilakukan pembangunan.

 

Misalnya untuk bangunan di Indonesia sebagai negara yang beriklim tropis. Konstruktor atau arsitek hanya perlu mempertimbangkan desain dengan dua ketahanan cuaca, yaitu derasnya hujan dan panasnya kemarau. 

 

Salah satu bagian yang perlu diberikan perhatian khusus adalah atap. 

 

Sebagai bagian terluar dan memerankan peran penting dalam perlindungan, tapi harus dibuat semaksimal mungkin dengan mempertimbangkan kondisi cuaca dan iklim daerahnya.

 

Dua tugas utama atap di daerah tropis adalah mengalirkan air hujan yang jatuh ke atap dengan cepat dan mengantisipasi hingga mengurangi panas dari paparan matahari.

 

Pada artikel ini akan dibahas bentuk atap dan material atap rumah yang cocok untuk daerah tropis.

 

 

A. Bentuk Atap yang Cocok Untuk Daerah Tropis

 

jenis atap rumah untuk daerah tropis

 

Dilihat dari fungsi yang paling optimal, terlepas dari selera dan gaya desain, terdapat 3 (tiga) jenis atap yang paling cocok diterapkan di Indonesia, yaitu: 

 

Atap Pelana

 

Atap pelana adalah jenis atap yang hanya memiliki dua sisi miring sehingga terlihat seperti segitiga. 


Sesuai dengan namanya, atap pelana ini diambil dari nama pelana yang ada di kuda yang memiliki bentuk yang mirip.

 

Baca Juga : Ini Dia Referensi Atap Pelana & Pilihan Lainnya Yang Cocok di Indonesia

 

 

Atap Perisai

 

Atap perisai merupakan salah satu jenis atap terpopuler yang berada di urutan ke 2 di Indonesia setelah atap pelana. 

 

Atap perisai yaitu sebuah atap yang tiap bagiannya terdiri dari 4 bidang miring (dua segitiga dan dua trapesium), tetapi tidak dikumpulkan menjadi pucuk 1 titik seperti bentuk limas.

 

 

Atap Limas / Piramida

 

Atap bentuk limas adalah atap yang tersusun oleh permukaan yang seluruhnya segitiga dan mengerucut ke satu titik.

 

Persis seperti limas atau piramida.

 

Desain atap dapat dengan mudah untuk melebar secara seimbang dan juga presisi di semua sisinya. Hal tersebut dapat memberikan perlindungan yang diharapkan menjadi lebih merata.

 

---

Ketiga bentuk atap tersebut dipilih karena dinilai mampu mengalirkan air hujan dengan cepat sehingga tidak membebani atap dan menyebabkan kebocoran.

 

Keuntungan lainnya adalah dalam hal penyerapan panas. Dengan bentuk tersebut, area atap punya penyerapan panas yang lebih besar dibanding jenis atap lainnya.

 

Lalu, dengan area loteng yang ditutup plafon, panas dari luar terperangkap di dalamnya dan membuat tempat tinggal Anda menjadi lebih sejuk.

 

Tentunya penggunaan atap tersebut memiliki keuntungan masing-masing seperti atap pelana yang mudah dan praktis dalam pemasangan sehingga lebih murah, 

 

Atap limas yang lebih kokoh karena strukturnya yang simetris di keempat sisi, 

 

Hingga atap perisai yang mampu memaksimalkan bidang miring meskipun dengan baik permukaan yang lebih landai.

 

 

B. Material Atap yang Cocok Untuk Daerah Tropis

 

jenis atap rumah untuk daerah tropis

 

Setelah mengetahui bentuk atap yang cocok untuk daerah tropis, ini waktunya Anda untuk mengetahui jenis material atap seperti apa yang cocok untuk daerah tropis. 

 

 

Atap Tanah Liat

 

Atap tanah liat adalah jenis atap yang cocok untuk daerah tropis dan populer digunakan di Indonesia.

 

Berbahan dasar tanah liat, atap ini mampu memantulkan panas dan memberikan kesejukan untuk ruang di bawahnya.

 

Namun atap tanah liat membutuhkan perawatan ekstra, karena rawan bocor dan berlumut.

 

 

Atap UPVC

 

Atap UPVC (Unplasticized Polyvinyl Chloride) memiliki kemampuan menahan panas hingga 3 kali lebih baik dari atap tanah liat.

 

Selain karena berbahan dasar plastik pvc, atap uPVC memiliki rongga udara di material penyusunnya. 

 

 

Atap Baja Ringan

jenis atap rumah untuk daerah tropis

 

Atap baja ringan punya kemampuan yang paling cocok untuk iklim tropis karena mampu menahan panas tinggi dan anti lembab. 

 

Atap baja ringan memiliki kemampuan memantulkan panas dan memiliki lapisan yang anti karat dan mencegah pelapukan dalam waktu yang sangat lama. 

 

Masa pakai atap baja ringan mampu bertahan hingga 50-75 tahun, jauh lebih panjang dari usia kayu yang paling lama hanya bertahan hingga 25 tahun.

 

 

Penutup

 

Sekian pembahasan tentang jenis atap rumahuntuk daerah tropis. Semoga menjawab rasa penasaran dan kebutuhan informasi Anda.

 

Khusus untuk penggunaan material baja ringan, jika Anda masih bingung mencari dimana yang terbaik? Tentu saja di BLKP.

 

Hanya material baja ringan milik BLKP yang sudah terjamin kualitasnya karena sudah memiliki standar SNI dan ISO.

 

Selain itu, baja ringan yang diproduksi oleh BLKP lebih kokoh dan tahan lama terhadap berbagai perubahan cuaca ekstrem yang sering terjadi di Indonesia.

 

Tapi jika Anda masih bimbang dan ingin bertanya? Jangan ragu untuk tanyakan kepada kami melalui link berikut: Hubungi Kami.

 

Ingin melihat katalog produk BLKP lainnya? Klik Disini.



Artikel Populer

Tidak ada artikel popular.
Your Message Has Been Sent..