Saat merencanakan pembangunan atau renovasi rumah, salah satu aspek yang perlu dipertimbangkan adalah pemilihan material yang tepat. Dua material yang sering menjadi pilihan utama adalah kayu dan baja ringan. Keduanya memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing, tetapi salah satu faktor yang sering menjadi pertimbangan utama adalah harga.
Dalam hal ini, banyak yang mulai mempertimbangkan penggunaan baja ringan sebagai alternatif mengetahui bahwa usia pemakaian kayu umumnya hanya berkisar 15 tahun, terutama jika terkena serangan rayap atau kondisi yang umumnya membuat keropos. Namun, sebelum membuat keputusan, mari kita telaah perbandingan antara penggunaan baja ringan dan kayu untuk konstruksi bangunan.
Berikut adalah beberapa perbandingan yang perlu dipertimbangkan:
Sumber: Google
Baja Ringan: Material baja ringan memiliki dampak lingkungan yang lebih baik karena terbuat dari campuran besi dan logam yang diproses secara industri. Proses produksinya lebih efisien dan dapat didaur ulang, mengurangi ketergantungan pada sumber daya alam, berupa kayu.
Rangka Kayu: Kayu sering kali berasal dari hutan, yang dapat menyebabkan deforestasi dan mengurangi persediaan pohon di alam. Penggunaan kayu dalam jumlah besar dapat memberikan dampak negatif pada ekosistem hutan.
Sumber: Google
Baja Ringan: Baja ringan memiliki keunggulan kekuatan karena tahan terhadap serangan rayap dan karat. Hal ini membuatnya lebih tahan lama dan memerlukan sedikit perawatan tambahan.
Rangka Kayu: Rangka kayu rentan terhadap serangan rayap dan keropos. Untuk menjaga kekuatannya, kayu memerlukan perlindungan dan perawatan khusus, yang dapat menambah biaya dan usaha.
Sumber: Google
Baja Ringan: Baja ringan umumnya memiliki umur pakai yang lebih panjang, dapat bertahan hingga 50 tahun atau lebih. Kualitasnya tetap tinggi seiring berjalannya waktu.
Rangka Kayu: Rangka kayu umumnya memiliki umur pakai lebih pendek, sekitar 15-20 tahun, bahkan dengan perawatan rutin. Kualitasnya dapat menurun seiring berjalannya waktu dan terpaan elemen.
Sumber: Google
Baja Ringan: Rangka baja ringan hampir tidak memerlukan perawatan tambahan. Sudah dilengkapi dengan teknologi anti karat dan anti rayap, sehingga meminimalkan upaya pemeliharaan.
Rangka Kayu: Rangka kayu memerlukan perawatan rutin, termasuk perlindungan terhadap rayap dan perlindungan anti rayap di lubang-lubang pondasi setiap 3 - 5 tahun. Ini menghasilkan biaya tambahan dan pekerjaan.
Sumber: Google
Baja Ringan: Baja ringan umumnya lebih ekonomis, terutama di kota-kota besar. Harga yang lebih terjangkau disebabkan oleh ketersediaan yang lebih baik dan efisiensi dalam produksi. Untuk estimasi harga rangka baja ringan jenis Truss C75 di BLKP berkisar antara Rp 65.000 hingga Rp 185.000 per meter persegi.
Rangka Kayu: Harga rangka kayu bisa lebih mahal, terutama di perkotaan. Harga ini dipengaruhi oleh ketersediaan yang lebih terbatas dan biaya transportasi yang lebih tinggi. Sedangkan harga rangka kayu bisa mencapai Rp 2.000.000 per meter persegi. Dilihat dari kisaran harga tersebut, sudah terbukti kan mana yang lebih murah.
Baca Juga: Ini Dia Estimasi Harga Baja Ringan 2023 Terbaru
Lama pemasangan rangka atap juga mempengaruhi, lho! Umumnya, pemasangan rangka atap yang menggunakan baja ringan bisa dihabiskan hanya dalam tenggang waktu 3-4 hari, berbeda dengan pemasangan rangka kayu yang bisa memakan waktu selama satu minggu.
Material baja ringan memang dikenal menjadi salah satu solusi terbaik untuk konstruksi atap rumah dan dinding saat ini dibandingkan dengan kayu, sehingga tidak heran jika banyak orang mulai beralih menggunakan rangka baja ringan sebagai rangka atap rumahnya.
Material baja ringan yang sudah terjamin kualitasnya adalah produk BLKP. Produk yang dibuat sudah sesuai berdasarkan SNI dan juga memiliki durabilitas yang tinggi, sehingga sangat cocok diaplikasikan untuk rangka atap dan rangka dinding rumah Anda.
Ingin tampilan rumah Anda tetap estetik, namun dengan kualitas material yang aman, terbaik dan tahan lama? Pilih saja material rangka baja ringan dari BLKP!