Kemiringan atap sering juga dikenal dengan sebutan lereng atap. Kemiringan atap memiliki faktor krusial dalam menentukan desain, konstruksi, dan fungsi atap bagi rumah Anda.
Kemiringan atap bukan hanya memastikan drainase air yang efisien, tetapi juga memiliki peran penting dalam sisi fungsional dan estetika keseluruhan bangunan Anda. Penting untuk memperhatikan kemiringan atap, apalagi jika Anda ingin membangun atau melakukan renovasi, karena berkaitan dengan ketahanan atap bangunan, disamping soal material dan rangka yang digunakan.
Baca Juga: Berapa Kemiringan Atap Yang Tepat Itu? Cek Penjelasannya Disini!
Namun perlu diingat bahwa setiap bangunan memiliki kebutuhan atap yang berbeda-beda. Begitu juga dengan tingkat kemiringannya. Apakah Sobat BLKP sudah tahu cara menghitung kemiringan atap rumah? Mari kita ulas bersama!
Sumber Gambar: Google
Kemiringan atap mengacu pada sudut atau kemiringan permukaan atap dalam hubungannya dengan dasar horizontal. Biasanya dinyatakan dalam bentuk rasio, yang menunjukkan seberapa banyak atap naik secara vertikal untuk setiap kaki lintasan horizontal. Contohnya, kemiringan atap 6:12 berarti bahwa untuk setiap 12 unit horizontal, atap naik 6 unit secara vertikal.
Atap rumah umumnya memiliki standar sudut kemiringan berkisar antara 30 sampai 50 derajat. Kemiringan ini disesuaikan dengan fungsinya sebagai saluran pembuangan air hujan di bagian atap.
Akan tetapi, ada saja rumah yang dibangun dengan atap yang lebih miring atau curam. Penggunaan atap jenis ini harus lebih ekstra memperhatikan kekuatan konstruksi rangka agar tetap awet, khususnya yang melebihi 50 derajat. Struktur atap dengan kemiringan ini sangat rentan rusak karena beban angin yang kuat. Itulah sebabnya, sangat perlu untuk mengetahui cara perhitungan dan menentukan ukuran sisi miring atap rumah dengan tepat.
Untuk memahami bagaimana menghitung kemiringan atap, langkah-langkah berikut bisa diikuti:
Sumber Gambar: Google
Langkah awal yang dapat diambil saat akan menghitung kemiringan atap adalah memeriksa panjang setengah alas bagian atap. Setengah alas dihitung dengan mengukur panjang sisi samping atap dan kemudian membaginya menjadi dua.
Misalnya, jika total panjang sisi samping atap adalah sekitar 16 meter, maka ukuran setengah alas akan menjadi 8 meter.
Yang tak kalah penting adalah mengukur tinggi atap rumah. Ukur tinggi dari batas plafon rumah sampai sisi atap yang paling tinggi. Pastikan pengukurannya tepat, karena berpengaruh pada ukuran kemiringan atap selanjutnya.
Langkah berikutnya adalah menghitung kemiringan yang sesuai untuk atap rumah Anda. Ada dua rumus umum yang digunakan untuk ini. Sebelum mengetahui nilai kemiringan atap, kita perlu untuk mengetahui nilai a, b, dan sudut X.
Setelah melakukan perhitungan atas dua aspek yakni ukuran panjang setengah alas bagian atap rumah dan ukuran tinggi atap, saatnya untuk menghitung kemiringan atap rumah menggunakan rumus. Dua formula yang dapat digunakan untuk mencari panjang sisi miring adalah:
c² = b² + a²
Penjelasan:
a = Tinggi atap
b = Panjang alas atap
c = Kemiringan atap
Mari kita coba mencari nilai C atau kemiringan atap dengan perhitungan sebagai berikut:
Sumber Gambar: BLKP
Diketahui:
Tinggi atap diketahui sebesar 1,53 meter
Panjang alas atap sebesar 5 meter. Maka setengah alas atap sebesar 2,5 meter
Ditanya:
Berapa nilai kemiringan atap?
Jawab:
C = √½ 5² + 1,57²
= √2,5² + 1,57²
= √8,5909
= 2,9
Sobat BLKP juga bisa menghitung nilai kemiringan atap dengan menggunakan rumus lain selain phytagoras.
C = ½ B : Cos (X)
Diketahui:
Tinggi atap diketahui sebesar 1,53 meter
Panjang alas atap sebesar 5 meter. Maka setengah alas atap sebesar 2,5 meter
Sudut 30 derajat
Ditanya:
Berapa nilai kemiringan atap?
Jawab:
C (Kemiringan Atap) = ½ B : Cos (a)
= ½ 5: Cos 30
= 2,5 : 0, 866
= 2,89 = 2,9 meter
Kemiringan atap yang didapatkan ialah sekitar 2,9 meter.
Berdasarkan perhitungan yang telah dijelaskan sebelumnya, kita dapat menyimpulkan bahwa panjang kemiringan atap adalah sekitar 2,9 meter. Dalam menghitung kemiringan atap, terdapat dua rumus yang dapat digunakan, yaitu rumus Pythagoras dan rumus sudut. Anda dapat memilih salah satu rumus yang sesuai dengan kebutuhan Anda, tergantung pada situasi yang dihadapi.
Sumber Gambar: Google
Setelah memahami metode menghitung kemiringan atap rumah dalam satuan meter sebelumnya, sekarang kita dapat menggali lebih dalam dengan mengeksplorasi berbagai jenis kemiringan atap yang umum digunakan, dinyatakan dalam satuan derajat. Berikut adalah beberapa contoh tingkat kemiringan atap berdasarkan jenisnya:
Atap Seng: Umumnya memiliki kemiringan sekitar 15-25 derajat
Atap Aspal: Biasanya memiliki kemiringan antara 30 hingga 90 derajat
Atap Beton: Tingkat kemiringan berkisar antara 30-35 derajat
Atap Metal: Cenderung memiliki kemiringan sekitar 25-35 derajat
Atap Keramik: Biasanya memiliki kemiringan sekitar 30 derajat
Atap Polikarbonat: Di atas 2 derajat
Atap Dak: Umumnya memiliki kemiringan 0 derajat, datar
Atap Kaca: Kemiringan bervariasi antara 2 hingga 90 derajat
Atap Spandek: Biasanya memiliki kemiringan antara 5 hingga 60 derajat.
Namun, perlu diingat bahwa angka-angka di atas sebaiknya diterapkan dengan pertimbangan struktur bangunan dan kemampuan penopang dari atap tersebut. Sebelum mengambil keputusan, selalu konsultasikan dengan ahli bangunan atau arsitek untuk memastikan bahwa kemiringan atap yang Anda pilih sesuai dengan kondisi dan desain rumah Anda.
Sumber Gambar: Google
Mengetahui tinggi yang ideal untuk atap rumah memiliki manfaat yang lebih luas daripada sekadar aspek estetika, yakni juga berdampak pada kenyamanan penghuninya. Memiliki ketinggian atap yang sesuai dapat meningkatkan sirkulasi udara di dalam rumah.
Saat Anda mempertimbangkan tinggi atap yang ideal, faktor utama yang seharusnya diperhatikan adalah kondisi iklim. Atap dengan ketinggian yang lebih tinggi umumnya cocok untuk rumah-rumah yang berlokasi di daerah beriklim tropis. Ini karena atap yang lebih tinggi mendorong udara panas naik dan mengizinkan sirkulasi udara yang lebih baik dengan udara yang lebih sejuk. Sebaliknya, atap dengan ketinggian yang lebih rendah lebih sesuai untuk rumah-rumah di daerah beriklim dingin, karena membantu mempertahankan panas di dalam ruangan lebih lama.
Di Indonesia, sebuah negara dengan iklim tropis, ketinggian atap yang ideal berada dalam kisaran 3-4 meter. Dengan dimensi tersebut, pertukaran udara dapat berlangsung dengan lancar. Bahkan pada hari-hari panas, panasnya udara di siang hari bisa dikendalikan tanpa terlalu tergantung pada pendingin ruangan.
Kemiringan atap yang dihitung dengan benar penting untuk beberapa alasan:
Tujuan utama atap adalah melindungi rumah Anda dari elemen, termasuk air hujan. Kemiringan atap yang lebih curam memastikan drainase air yang efisien, mencegah genangan dan potensi kebocoran.
Di daerah dengan salju, kemiringan atap yang lebih curam membantu mencegah penumpukan salju berlebih, mengurangi risiko runtuhnya atap dan pembentukan gumpalan es.
Kemiringan atap sangat mempengaruhi gaya arsitektur dan penampilan keseluruhan rumah Anda. Gaya berbeda, seperti atap gable, hip, atau mansard, memerlukan kemiringan tertentu untuk mencapai tampilan khasnya.
Kemiringan atap mempengaruhi ventilasi loteng. Ventilasi yang tepat sangat penting untuk menjaga lingkungan dalam yang nyaman dan mencegah masalah yang terkait dengan kelembaban.
Menentukan ukuran kemiringan atap rumah memang sangat penting untuk dipahami dan diperhatikan. Salah pengukuran bisa berakibat fatal, apalagi berhubungan dengan keamanan maupun kekuatan rangka yang digunakan.
Untuk itu, selalu teliti sebelum membangun atau merenovasi ya! Gunakan juga material bangunan terbaik untuk rangka atap rumah Anda. Seperti material konstruksi dari baja ringan untuk struktur rumah yang aman bagi penghuni rumah.
BLKP selalu menghadirkan produk-produk baja ringan berkualitas dengan standarisasi SNI maupun ISO 9001-2015.