Asbes sudah lama dimanfaatkan sebagai bahan bangunan, terutama sebagai atap rumah. Hal ini dikarenakan asbes memiliki sifat yang tahan api dan tahan lama. Namun, asbes ternyata juga memiliki dampak negatif bagi para pemilik rumah.
Dalam ulasan ini, BLKP akan menjelaskan kepada Anda apa saja bahaya asbes sebagai atap rumah beserta cara penanganannya. Simak selengkapnya informasi berikut ini, ya!
Baca juga: Macam-Macam Atap Rumah untuk Iklim Indonesia
Sumber: Cladco Profiles
Asbes adalah sekelompok mineral silikat yang terjadi secara alami dan terdiri dari serat-serat yang sangat halus. Mineral ini sangat kuat, tahan panas, dan tahan terhadap bahan kimia, yang membuatnya menjadi bahan bangunan yang populer. Namun, ketika serat asbes terurai dan terhirup, mereka dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang cukup serius.
Penggunaan asbes sebagai bahan bangunan telah dimulai sejak awal abad ke-20. Di Indonesia, asbes banyak digunakan pada tahun 1970-an hingga 1990-an sebagai bahan utama untuk atap rumah, pipa, dan insulasi.
Meskipun penggunaannya telah berkurang seiring dengan meningkatnya kesadaran akan bahaya kesehatan yang ditimbulkan, banyak rumah dan bangunan lama masih menggunakan asbes hingga saat ini.
Sumber: Rapid Asbestos Removal
Terpapar debu asbes secara terus menerus dapat berdampak pada kesehatan, terutama pada saluran pernapasan. Berikut adalah beberapa dampak kesehatan oleh karena paparan asbes:
Asbestosis adalah penyakit paru-paru kronis yang disebabkan oleh inhalasi serat asbes dalam jangka panjang. Penyakit ini menyebabkan jaringan parut di paru-paru dan membuatnya sulit untuk bernapas.
Gejala asbestosis meliputi sesak napas, batuk kronis, dan nyeri dada. Kondisi ini berkembang seiring waktu, dan meskipun tidak bersifat kanker, asbestosis dapat sangat mengganggu kehidupan sehari-hari karena gangguan pernapasan yang ditimbulkannya.
Bahaya asbes sebagai atap rumah lainnya adalah berpotensi terkena mesotelioma. Penyakit ini adalah kanker langka yang menyerang lapisan tipis jaringan yang menutupi banyak organ dalam, terutama paru-paru. Hampir semua kasus mesotelioma terkait dengan paparan asbes.
Gejala awalnya seringkali tidak spesifik, seperti nyeri dada dan sesak napas, sehingga sering kali terdiagnosis pada tahap lanjut. Pada tahap yang lebih lanjut, mesotelioma dapat menyebar ke jaringan dan organ lain, menyebabkan gejala seperti penurunan berat badan, kelelahan, dan nyeri di berbagai bagian tubuh.
Paparan asbes juga meningkatkan risiko kanker paru-paru. Kombinasi antara merokok dan paparan asbes secara signifikan meningkatkan risiko terkena kanker paru-paru dibandingkan hanya salah satu faktor risiko saja.
Kanker paru-paru yang disebabkan oleh asbes sering kali tidak menunjukkan gejala pada tahap awal, yang membuat deteksi dini menjadi sulit. Gejala yang mungkin muncul termasuk batuk kronis, perubahan suara, batuk berdarah, dan infeksi saluran pernapasan yang sering berulang.
Salah satu dampak berbahaya dari paparan asbes adalah munculnya bercak pada lapisan paru-paru. Ketika seseorang menghirup debu asbes, ini dapat menyebabkan peradangan pada paru-paru. Kondisi ini dapat berkembang menjadi plak pleura.
Plak pleura adalah penebalan lokal dari jaringan di sekitar paru-paru dan diafragma. Meskipun plak pleura sendiri biasanya tidak bersifat ganas, mereka bisa menjadi indikasi paparan asbes yang signifikan dan dapat mengganggu fungsi paru-paru secara keseluruhan. Paparan asbes yang berkelanjutan akan membuat plak pleura terus tumbuh, yang dapat mengurangi kapasitas paru-paru.
Gejala yang mungkin dialami oleh penderita kondisi ini meliputi: sesak napas, dada terasa sesak, dan gangguan fungsi paru-paru. Meskipun plak pleura tidak selalu memerlukan pengobatan, pemantauan rutin, dan evaluasi fungsi paru-paru sangat penting untuk penderita.
Efusi pleura adalah kondisi medis yang terjadi akibat penumpukan cairan secara abnormal atau berlebihan di rongga pleura. Ini adalah salah satu komplikasi yang dapat muncul dari penyakit mesothelioma.
Rongga pleura adalah area yang terletak di antara dua lapisan yang melapisi paru-paru. Cairan yang menumpuk di rongga pleura dapat mengganggu fungsi paru-paru, menyebabkan penderita mengalami kesulitan bernapas. Pada umumnya, efusi pleura tidak menimbulkan gejala.
Namun, jika gejala muncul, biasanya berupa: sesak nafas, nyeri dada, terutama di bagian dinding dada yang mengalami peradangan, batuk, cegukan, dan demam. Pengobatan efusi pleura mungkin melibatkan prosedur untuk mengeluarkan cairan dari rongga pleura..
Perlu diingat juga, tidak semua orang yang terpapar asbes akan mengalami penyakit. Risiko tergantung pada jumlah dan durasi paparan serta faktor individu lainnya seperti genetika dan kebiasaan merokok.
Baca juga: Semakin Menarik! Ini Dia 4 Kelebihan Atap Datar Baja Ringan
Sumber: Pinnaxis
Jika Anda merasa terdapat debu asbes di rumah, jangan khawatir. Lakukan beberapa tips penanganan dan pencegahan berikut ini untuk menghilangkan asbes yang ada di rumah Anda.
Jika Anda mencurigai adanya asbes di rumah Anda, jangan mencoba untuk menghilangkannya sendiri. Menghubungi profesional yang terlatih untuk melakukan pengujian dan identifikasi adalah langkah pertama yang harus diambil.
Penghapusan asbes harus dilakukan oleh profesional bersertifikat. Proses ini melibatkan langkah-langkah keamanan yang ketat untuk mencegah serat asbes terlepas ke udara. Bahan yang terkontaminasi akan diisolasi dan dibuang dengan cara yang aman sesuai dengan peraturan lingkungan.
Jika lembaran asbes berada dalam kondisi yang sangat buruk sehingga serat asbesnya terlihat, maka tindakan terbaik yang dapat dilakukan adalah dengan aman menghapus dan membuang lembaran semen asbes yang ada, kemudian menggantinya dengan solusi atap datar yang aman dan modern.
Jika Anda memiliki atap asbes, pertimbangkan untuk menggantinya dengan bahan yang lebih aman seperti genteng tanah liat, logam, atau metal. Anda bisa menggunakan Genteng Spandek Elite dari BLKP yang sudah tersertifikasi SNI dan ISO!
Meskipun mungkin memerlukan investasi awal yang cukup besar, penggantian ini dapat memberikan keamanan jangka panjang bagi keluarga Anda.
Baca juga: Struktur Rangka Atap Baja Ringan Pada Bangunan Dan Fungsinya
Mengganti atap asbes dengan material yang lebih aman dan ramah lingkungan adalah langkah krusial untuk memastikan kesehatan dan keselamatan rumah Anda.
Terdapat berbagai pilihan pengganti atap asbes yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan anggaran, seperti Genteng Spandek Elite dari BLKP. Dengan menggunakan atap ini, rumah Anda akan jadi lebih aman dari ancaman debu asbes tentunya.
Untuk kebutuhan konstruksi lebih lanjut, serta informasi mengenai atap, lantai, partisi, dan rangka, konsultasikan dengan Tim BLKP. BLKP - Bersama Bangun Bangsa.